Tautan-tautan Akses

Badai Petir di Australia, 10 Tewas, Ribuan Orang Tanpa Aliran Listrik


Sebuah pohon tumbang tergeletak di trailer perkemahan dekat Gold Coast, Australia, Selasa, 26 Desember 2023. (Dave Hunt/Gambar AAP via AP)
Sebuah pohon tumbang tergeletak di trailer perkemahan dekat Gold Coast, Australia, Selasa, 26 Desember 2023. (Dave Hunt/Gambar AAP via AP)

Sepuluh orang tewas di Australia setelah badai petir melanda bagian timur negara itu selama libur Natal, kata pihak berwenang pada Rabu. Puluhan ribu properti masih tanpa aliran listrik.

Cuaca buruk melanda negara bagian Victoria, New South Wales, dan Queensland pada 25 dan 26 Desember dengan hujan es besar dan hujan lebat. Angin kencang menerbangkan atap-atap rumah dan menumbangkan pohon-pohon di beberapa daerah yang terdampak paling parah. Lebih dari 90.000 rumah tangga masih tanpa aliran listrik.

Tiga pria tewas setelah sebuah kapal pesiar dengan 11 penumpang terbalik di dekat Green Island di Teluk Moreton ketika terjadi badai, kata Komisaris Polisi Queensland Katarina Carrol kepada wartawan.

Dua wanita ditemukan tewas di dekat kota Gympie, sekitar 180 kilometer sebelah utara ibu kota negara bagian Brisbane. Mereka hanyut tersapu banjir, kata polisi. Seorang anak usia sembilan tahun ditemukan tewas setelah hilang di saluran pembuangan air di Brisbane selatan.

Pihak berwenang memperingatkan air sungai dapat meluap cepat dan menggenangi tempat-tempat perkemahan, yang biasanya ramai dikunjungi dalam pekan-pekan natal dan tahun baru. Seorang pria ditemukan tewas di sebuah perkemahan di Victoria setelah banjir bandang, kata polisi. Dia diyakini sedang berkemah di sana bersama seorang wanita yang ditemukan tewas pada Selasa. Dua orang tewas tertimpa pohon tumbang.

Biro Meteorologi Australia memperkirakan hujan akan terus turun meskipun cuaca buruk diperkirakan akan mereda pada Rabu malam. “Syukurlah hari ini, kami tidak memperkirakan akan melihat aktivitas badai petir yang meluas namun masih ada risiko badai petir hebat di seluruh pantai timur,” kata peramal cuaca Jonathan How kepada televisi ABC.

Badai terjadi setelah gelombang panas hebat pada musim semi menyebabkan beberapa kebakaran hutan dan setelah Topan Jasper menimbulkan kerusakan yang luas.

“Melihat apa yang kita alami pada musim panas sejauh ini, jelas bahwa kita sedang hidup melalui era meningkatnya konsekuensi iklim,” kata Simon Bradshaw, direktur penelitian di lembaga nirlaba independen Climate Council.

Sementara menghadapi hujan di wilayah timur, beberapa wilayah di Australia barat, sebaliknya, sedang memadamkan kebakaran. Seorang sukarelawan pemadam kebakaran tewas ketika berusaha memadamkan kebakaran hutan, lapor media.

Musim panas di Australia pada Desember-Februari dipengaruhi fenomena El Nino, yang bisa menyebabkan cuaca ekstrem mulai dari kebakaran hutan hingga angin topan dan kekeringan berkepanjangan. [ka/ab]

Forum

XS
SM
MD
LG