Badai salju besar pertama pada tahun 2014 telah menimbulkan kacau balau di Amerika timur laut hari Jumat (3/1), membawa salju tebal, angin kencang dan suhu yang sangat dingin ke kawasan itu.
Badai itu memaksa dibatalkannya ribuan penerbangan hari Kamis dan Jumat, dan mendorong gubernur New York dan New Jersey untuk menetapkan situasi darurat.
Boston adalah kota yang paling terkena dampaknya, dengan salju setinggi 35 sentimeter, sementara kota-kota di utara dilanda salju hampir dua kali lipatnya.
Suhu dingin dan angin kencang di Amerika timur laut diperkirakan turun sampai minus 20 derajat Celsius, memicu Dinas Cuaca Nasional memperingatkan bahaya hipotermia dan radang dingin atau frostbite.
Di Philadelphia, seorang pekerja dilaporkan tewas saat tumpukan garam pencair salju jatuh menimpanya.
Badai itu merupakan ujian besar pertama bagi walikota New York yang baru terpilih, Bill de Blasio, yang mengerahkan ratusan kendaraan pengeruk salju dan penyebar garam ke jalan-jalan di kota terbesar di Amerika itu.
Gubernur negara bagian New York dan New Jersey, di kawasan timur laut Amerika, telah menetapkan situasi darurat sementara badai musim dingin besar melanda kawasan itu setelah menghantam sebagian besar kawasan tengah utara Amerika.
Ini merupakan badai besar pertama pada tahun 2014, yang mencurahkan salju hingga ketinggian 45 centimeter di beberapa daerah di negara bagian Massachusetts dan sekitarnya.
Suhu sangat dingin dan angin kencang diramalkan terjadi di sebagian besar daerah, termasuk hembusan angin berkecepatan hampir 80 kilometer per jam di Boston.
Gubernur New York Andrew Cuomo menetapkan situasi darurat dan memerintahkan beberapa ruas jalan raya penting di kawasan Lembah Hudson di bagian tengah untuk ditutup mulai Jumat dini hari hingga pukul 5 pagi.
Bandara di berbagai penjuru kawasan itu membatalkan ratusan penerbangan.
Suhu di sebagian besar kawasan timur laut diperkirakan turun hingga di bawah minus 20 derajat Celsius dan akan bertahan hampir sepanjang hari Jumat. Burlington, Vermont, menghadapi suhu minus 25 derajat, sebagaimana yang dialami Montreal, Quebec di Kanada.
Badai itu memaksa dibatalkannya ribuan penerbangan hari Kamis dan Jumat, dan mendorong gubernur New York dan New Jersey untuk menetapkan situasi darurat.
Boston adalah kota yang paling terkena dampaknya, dengan salju setinggi 35 sentimeter, sementara kota-kota di utara dilanda salju hampir dua kali lipatnya.
Suhu dingin dan angin kencang di Amerika timur laut diperkirakan turun sampai minus 20 derajat Celsius, memicu Dinas Cuaca Nasional memperingatkan bahaya hipotermia dan radang dingin atau frostbite.
Di Philadelphia, seorang pekerja dilaporkan tewas saat tumpukan garam pencair salju jatuh menimpanya.
Badai itu merupakan ujian besar pertama bagi walikota New York yang baru terpilih, Bill de Blasio, yang mengerahkan ratusan kendaraan pengeruk salju dan penyebar garam ke jalan-jalan di kota terbesar di Amerika itu.
Gubernur negara bagian New York dan New Jersey, di kawasan timur laut Amerika, telah menetapkan situasi darurat sementara badai musim dingin besar melanda kawasan itu setelah menghantam sebagian besar kawasan tengah utara Amerika.
Ini merupakan badai besar pertama pada tahun 2014, yang mencurahkan salju hingga ketinggian 45 centimeter di beberapa daerah di negara bagian Massachusetts dan sekitarnya.
Suhu sangat dingin dan angin kencang diramalkan terjadi di sebagian besar daerah, termasuk hembusan angin berkecepatan hampir 80 kilometer per jam di Boston.
Gubernur New York Andrew Cuomo menetapkan situasi darurat dan memerintahkan beberapa ruas jalan raya penting di kawasan Lembah Hudson di bagian tengah untuk ditutup mulai Jumat dini hari hingga pukul 5 pagi.
Bandara di berbagai penjuru kawasan itu membatalkan ratusan penerbangan.
Suhu di sebagian besar kawasan timur laut diperkirakan turun hingga di bawah minus 20 derajat Celsius dan akan bertahan hampir sepanjang hari Jumat. Burlington, Vermont, menghadapi suhu minus 25 derajat, sebagaimana yang dialami Montreal, Quebec di Kanada.