Dengan sekop di tangan, warga Amerika – mulai dari negara bagian Georgia hingga New York – menggunakan hari Minggu (24/1) dengan membersihkan salju setinggi setengah meter akibat badai salju yang menghantam kawasan itu selama dua hari. Lebih banyak lagi kota di bagian utara amerika – seperti Boston – yang kini menghadapi badai salju, yang sejauh ini telah menewaskan 17 orang.
Salju tanpa henti dan menyulitkan pemandangan sepanjang malam, membuat warga kota Washington DC berupaya kembali ke kehidupan normal di tengah salju tebal yang menimbun kendaraan dan menghentikan angkutan umum sejak Jum’at malam (22/1).
Dua bandara utama di Washington – Dulles International dan Reagan National –tetap ditutup hari Minggu (24/1) sambil para petugas bekerja membersihkan salju dari landas pacu.
Peramal cuaca di suratkabar Washington Post menyebut badai salju ini sebagai salah satu dari lima badai terdahsyat dalam sejarah.
Badan Urusan Cuaca Nasional mengatakan Central Park di New York mencatat salju setinggi 64 sentimeter. Pihak berwenang telah mencabut larangan keluar rumah Minggu pagi yang telah membatasi kegiatan 8,4 juta penduduk sejak hari Sabtu.
Daerah-daerah pesisir – dari Virginia hingga New Jersey – juga mengalami banjir akibat badai.
Ada sekitar 85 juta orang yang berada di jalur yang dilalui badai itu. Pembersihan diperkirakan akan berlangsung selama beberapa hari. pejabat-pejabat negara bagian dan distrik setempat mendorong warga untuk menjauhi jalan raya. Gubernur Maryland Larry Hogan mengingatkan, meskipun kondisi hari ini cerah tetapi perjalanan darat masih “sangat berbahaya”. [gp/em]