Badai Sandy menerjang pesisir New Jersey dengan angin berkecepatan 80 mil per jam (120 kilometer per jam) pada Senin malam dan menaikkan permukaan laut setinggi hampir empat meter, sehingga membanjiri New York City, menggenangi terowongan, stasiun kereta bawah tanah dan sistem listrik yang menerangi bursa saham Wall Street.
Kurang lebih 16 orang tewas karena badai tersebut, yang menyebabkan kampanye pemilihan presiden terhenti satu minggu sebelum hari pemilihan pada 6 November.
Paling tidak untuk New York City, angin dan hujan yang membuat banjir menerpa Manhattan dari tiga arah mulai mereda dalam beberapa jam. Namun listrik mati untuk ratusan ribu warga New York dan sekitar 6,2 juta orang di wilayah Timur. Tingkat kerusakan yang ditimbulkan di seluruh negeri belum jelas.
Perdagangan saham tutup pada Selasa, atau pertama kalinya bursa tutup selama dua hari berturut-turut sejak 1888, ketika badai salju menerjang kota.
Di rumah sakit Tisch di Universitas New York, listrik dan generator cadangan tidak berfungsi, sehinggal lebih dari 200 pasien, termasuk 20 bayi dari bagian perawatan intensif, dipindahkan ke rumah sakit lain.
“Warga tidak cukup serius menanggapi situasi ini. Ketakutan terbesar kami adalah situasi seperti Badai Katrina dan kita tidak dapat menjangkau warga,” ujar seorang polisi bernama Tiffany Barrett.
Sebuah derek untuk konstruksi gedung mewah yang tinggi jatuh karena angin dan menggantung setinggi 74 lantai bangunan. Bagian muka sebuah bangunan berlantai empat di daerah Chelsea runtuh, namun tidak ada yang terluka.
Kerusakan akibat badai diperkirakan mencapai $10 miliar sampai $20 miliar, atau paling tinggi di antara bencana alam yang pernah terjadi dalam sejarah Amerika.
Angin kencang dan banjir diperkirakan masih mengancam pada dua hari ke depan seiring bergeraknya badai ke Pennsylvania dan negara bagian New York. (AP/Reuters)
Kurang lebih 16 orang tewas karena badai tersebut, yang menyebabkan kampanye pemilihan presiden terhenti satu minggu sebelum hari pemilihan pada 6 November.
Paling tidak untuk New York City, angin dan hujan yang membuat banjir menerpa Manhattan dari tiga arah mulai mereda dalam beberapa jam. Namun listrik mati untuk ratusan ribu warga New York dan sekitar 6,2 juta orang di wilayah Timur. Tingkat kerusakan yang ditimbulkan di seluruh negeri belum jelas.
Perdagangan saham tutup pada Selasa, atau pertama kalinya bursa tutup selama dua hari berturut-turut sejak 1888, ketika badai salju menerjang kota.
Di rumah sakit Tisch di Universitas New York, listrik dan generator cadangan tidak berfungsi, sehinggal lebih dari 200 pasien, termasuk 20 bayi dari bagian perawatan intensif, dipindahkan ke rumah sakit lain.
“Warga tidak cukup serius menanggapi situasi ini. Ketakutan terbesar kami adalah situasi seperti Badai Katrina dan kita tidak dapat menjangkau warga,” ujar seorang polisi bernama Tiffany Barrett.
Sebuah derek untuk konstruksi gedung mewah yang tinggi jatuh karena angin dan menggantung setinggi 74 lantai bangunan. Bagian muka sebuah bangunan berlantai empat di daerah Chelsea runtuh, namun tidak ada yang terluka.
Kerusakan akibat badai diperkirakan mencapai $10 miliar sampai $20 miliar, atau paling tinggi di antara bencana alam yang pernah terjadi dalam sejarah Amerika.
Angin kencang dan banjir diperkirakan masih mengancam pada dua hari ke depan seiring bergeraknya badai ke Pennsylvania dan negara bagian New York. (AP/Reuters)