Tautan-tautan Akses

Bahkan Sebelum Ada Peringatan Kanker, Generasi Muda AS Sudah Beralih ke Mocktail


Semakin banyak warga muda AS yang menghindari minuman beralkohol dan lebih memilih jus atau mocktail (foto: ilustrasi).
Semakin banyak warga muda AS yang menghindari minuman beralkohol dan lebih memilih jus atau mocktail (foto: ilustrasi).

Kepala Korps Kesehatan AS atau US Surgeon General baru-baru ini menyarankan  agar produk minuman keras memasang label  yang menyebutkan bahwa minuman beralkohol meningkatkan risiko kanker.  

Namun sebetulnya, jauh sebelum itu, atau paling tidak dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak warga muda AS yang menghindari minuman beralkohol dan lebih memilih jus atau mocktail -- minuman nonalkohol yang dibuat dengan mencampur jus buah, soda, sirup, susu, atau minuman ringan lainnya.

Peringatan tentang peningkatan risiko kanker akibat minuman beralkohol kemungkinan paling bisa diterima oleh generasi muda di Amerika Serikat, yang dalam beberapa tahun terakhir lebih memilih mocktail daripada margarita.

Pada tahun 2023, 49,6% orang Amerika yang berusia antara 18 dan 25 tahun telah mengonsumsi alkohol dalam sebulan terakhir, menurut SAMHSA – lembaga di AS yang menawarkan layanan penanggulangan zat berbahaya dan kesehatan mental. Angka tersebut turun dari tahun 2013 yang mencapai 60%.

Kepala Korps Kesehatan AS Vivek Murthy awal Januari lalu mengatakan konsumsi alkohol telah dikaitkan dengan setidaknya tujuh jenis kanker, termasuk kanker payudara, kanker usus besar, dan kanker hati, namun sebagian besar konsumen AS masih tidak mengetahui risiko tersebut. Karena fakta itu, Murthy menyarankan agar produk minuman keras memasang label yang menyebutkan bahwa minuman beralkohol meningkatkan risiko kanker.

Aja Wolfe, pemilik bar nonalkohol The Sober Social di Atlanta, mengatakan dia mendukung upaya untuk meningkatkan kesadaran tersebut.

“Pengumuman yang baru saja disampaikan oleh Kepala Korps Kesehatan AS mengenai kaitan alkohol dengan kanker tidak mengejutkan saya karena itu adalah sejenis racun yang kita konsumsi, dan saya senang dia membuat pengumuman tersebut dan menyebarkannya.”

Hingga saat ini belum jelas apakah saran Murthy untuk memperbarui label peringatan mengenai risiko alkohol akan ditindaklanjuti oleh Kongres.

Pejabat Kesehatan Amerika Serukan Label Alkohol Berisiko Kanker
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:03:05 0:00

Badan-badan kesehatan masyarakat seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) semakin mengalihkan perhatian mereka terhadap alkohol setelah mencapai kemajuan dalam pengendalian tembakau.

Elizabeth Platz adalah ahli epidemiologi kanker di Universitas Johns Hopkins. “Jadi penyebab nomor satu kanker, termasuk kematian akibat kanker, adalah merokok. Kombinasi obesitas, kurang aktif bergerak, dan pola makan yang buruk berada di urutan kedua. Namun, itu akan segera berubah, dan menempati posisi pertama, karena komunitas kesehatan masyarakat telah melakukan pekerjaan yang baik dalam mengurangi kebiasaan merokok. Konsumsi alkohol di negara-negara seperti AS menjadi penyebab nomor tiga, yang mungkin menyumbang sekitar 5% dari seluruh kasus kanker."

Kepala Korps Kesehatan AS Vivek Murthy juga menyerukan agar pedoman mengenai batas konsumsi alkohol ditinjau ulang sehingga masyarakat dapat mempertimbangkan risiko kanker sewaktu akan mengonsumsinya. [ab/uh]

Forum

XS
SM
MD
LG