DENPASAR —
Pulau Dewata, Bali, menyatakan siap untuk menjadi tuan rumah final Miss World apabila malam puncak "Miss World" yang rencananya akan digelar pada tanggal 28 September 2013 di Sentul, Bogor, Jawa Barat, mendatang batal dilaksanakan. Hal tersebut disampaikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika di Denpasar, Selasa siang (10/9).
Made Mangku Pastika mengungkapkan kesiapan pemerintah provinsi Bali ini bukanlah bentuk kesombongan ditengah ketidaksiapan daerah lain akibat faktor keamanan. Made Mangku Pastika menegaskan kesiapan Bali menjadi tuan rumah final Miss World juga bukan bentuk arogansi, tetapi lebih pada tugas dan tanggungjawab pemerintah provinsi Bali sebagai bagian dari negara kesatuan republik Indonesia (NKRI).
“Bukan berarti kita arogan, kita sombong, kita ingin memisahkan diri dari Republik Indonesia, ya tidak, justru kita mengerjakan tugas negara ini," jelas Made Mangku Pastika. "Jadi jangan salah paham, karena saya baca di media maya, ada yang berpikir seperti itu. Saya kira itu belum paham. Kalau menurut saya kita ini melaksanakan tugas bangsa dan negara,” tambahnya.
Sekjen Laskar Bali I Ketut Rochineng menyampaikan Laskar Bali sebagai organisasi masyarakat di Bali siap membantu pemerintah provinsi Bali dan Polda Bali untuk mengamankan pelaksanaan Miss World. Dalam mendukung keamanan pelaksanaan Miss World, Laskar Bali sebelumnya telah berkoordinasi dengan Polda Bali dan Pecalang (pengamanan desa adat).
“Selalu koordinasi dengan aparat keamanan formal, kami selaku ormas ini tidak di ring satu, dua atau tiga tergantung dari pelibatan kita dalam kegiatan itu, sebanyak-banyaknya kita bisa libatkan untuk menjaga keamanan Bali, termasuk pecalang, termasuk desa adat,” ungkap I Ketut Rochineng.
Sebelumnya Ketua Organisasi Miss Indonesia, Liliana Tanoesoedibjo mengaku memaklumi adanya pro dan kontra terhadap pelaksanaan Miss World di Indonesia. Menurut Liliana yang terpenting harus diingat adalah pelaksanaan Miss World bukanlah upaya untuk mempermalukan Indonesia di tingkat internasional.
“Kegiatan ini untuk menjungjung tinggi nama Indonesia di mancanegara. Kalau tidak mengerti mengenai kegiatan ini tolong bertanya langsung pada saya atau kepada tim kami,” kata Liliana Tanoesoedibjo.
Menurut rencana, 130 kontestan Miss World, Rabu besok (11/9) akan mengunjungi Pura Besakih di Kabupaten Karangasem Bali. Para kontestan akan melihat tradisi masyarakat di sekitar pura terbesar di Bali tersebut. Dari Pura Besakih, para kontestan akan melanjutkan perjalanan untuk mengunjungi Museum Rudana di Kabupaten Gianyar.
Made Mangku Pastika mengungkapkan kesiapan pemerintah provinsi Bali ini bukanlah bentuk kesombongan ditengah ketidaksiapan daerah lain akibat faktor keamanan. Made Mangku Pastika menegaskan kesiapan Bali menjadi tuan rumah final Miss World juga bukan bentuk arogansi, tetapi lebih pada tugas dan tanggungjawab pemerintah provinsi Bali sebagai bagian dari negara kesatuan republik Indonesia (NKRI).
“Bukan berarti kita arogan, kita sombong, kita ingin memisahkan diri dari Republik Indonesia, ya tidak, justru kita mengerjakan tugas negara ini," jelas Made Mangku Pastika. "Jadi jangan salah paham, karena saya baca di media maya, ada yang berpikir seperti itu. Saya kira itu belum paham. Kalau menurut saya kita ini melaksanakan tugas bangsa dan negara,” tambahnya.
Sekjen Laskar Bali I Ketut Rochineng menyampaikan Laskar Bali sebagai organisasi masyarakat di Bali siap membantu pemerintah provinsi Bali dan Polda Bali untuk mengamankan pelaksanaan Miss World. Dalam mendukung keamanan pelaksanaan Miss World, Laskar Bali sebelumnya telah berkoordinasi dengan Polda Bali dan Pecalang (pengamanan desa adat).
“Selalu koordinasi dengan aparat keamanan formal, kami selaku ormas ini tidak di ring satu, dua atau tiga tergantung dari pelibatan kita dalam kegiatan itu, sebanyak-banyaknya kita bisa libatkan untuk menjaga keamanan Bali, termasuk pecalang, termasuk desa adat,” ungkap I Ketut Rochineng.
Sebelumnya Ketua Organisasi Miss Indonesia, Liliana Tanoesoedibjo mengaku memaklumi adanya pro dan kontra terhadap pelaksanaan Miss World di Indonesia. Menurut Liliana yang terpenting harus diingat adalah pelaksanaan Miss World bukanlah upaya untuk mempermalukan Indonesia di tingkat internasional.
“Kegiatan ini untuk menjungjung tinggi nama Indonesia di mancanegara. Kalau tidak mengerti mengenai kegiatan ini tolong bertanya langsung pada saya atau kepada tim kami,” kata Liliana Tanoesoedibjo.
Menurut rencana, 130 kontestan Miss World, Rabu besok (11/9) akan mengunjungi Pura Besakih di Kabupaten Karangasem Bali. Para kontestan akan melihat tradisi masyarakat di sekitar pura terbesar di Bali tersebut. Dari Pura Besakih, para kontestan akan melanjutkan perjalanan untuk mengunjungi Museum Rudana di Kabupaten Gianyar.