Ban Ki-moon berpidato dihadapan parlemen Burma, untuk menunjukkan dukungan bagi reformasi demokrasi yang diprakarsai oleh pemerintah sipil baru yang mulai berkuasa tahun lalu.
Ban, yang berbicara di ibukota administratif, Naypyitaw, memuji apa yang disebut 'visi, kepemimpinan dan keberanian' Presiden Thein Sein, yang inisiatif pasca pemilunya termasuk membuka jalan bagi kesuksesan Aung San Suu Kyi dan partainya untuk menduduki jabatan pada 1 April.
Sekjen PBB Ban Ki-moon bertemu dengan presiden Burma, Thein Sein di ibukota pemerintahan, Naypyidaw, untuk menunjukkan dukungan PBB pada perubahan besar di negara yang lama terkucil itu.
Kunjungan itu adalah yang pertama oleh pimpinan PBB tersebut ke Burma sejak pemerintah memulai reformasi politik dan ekonomi dalam satu tahun ini.
Ban Ki-moon juga dijadwalkan akan bertemu dengan Aung San Suu Kyi, Selasa (1 Mei 2012).
Pemimpin demokrasi Burma Aung San Suu Kyi dan partai oposisi Liga Nasional bagi Demokrasi (NLD) telah mengakhiri boikot mereka terhadap parlemen setelah menerima sumpah jabatan yang meminta partainya 'melindungi konstitusi.'
Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian itu dan 42 anggota NLD akan menghadiri parlemen Burma untuk pertama kali hari Rabu. Mereka sebelumnya berkeberatan dengan kata-kata 'melindungi konstitusi' dalam sumpah jabatan karena kata-kata itu dirancang oleh junta militer yang memerintah negara itu selama puluhan tahun dan memenjarakan ribuan aktifis demokrasi.
Ban, yang berbicara di ibukota administratif, Naypyitaw, memuji apa yang disebut 'visi, kepemimpinan dan keberanian' Presiden Thein Sein, yang inisiatif pasca pemilunya termasuk membuka jalan bagi kesuksesan Aung San Suu Kyi dan partainya untuk menduduki jabatan pada 1 April.
Sekjen PBB Ban Ki-moon bertemu dengan presiden Burma, Thein Sein di ibukota pemerintahan, Naypyidaw, untuk menunjukkan dukungan PBB pada perubahan besar di negara yang lama terkucil itu.
Kunjungan itu adalah yang pertama oleh pimpinan PBB tersebut ke Burma sejak pemerintah memulai reformasi politik dan ekonomi dalam satu tahun ini.
Ban Ki-moon juga dijadwalkan akan bertemu dengan Aung San Suu Kyi, Selasa (1 Mei 2012).
Pemimpin demokrasi Burma Aung San Suu Kyi dan partai oposisi Liga Nasional bagi Demokrasi (NLD) telah mengakhiri boikot mereka terhadap parlemen setelah menerima sumpah jabatan yang meminta partainya 'melindungi konstitusi.'
Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian itu dan 42 anggota NLD akan menghadiri parlemen Burma untuk pertama kali hari Rabu. Mereka sebelumnya berkeberatan dengan kata-kata 'melindungi konstitusi' dalam sumpah jabatan karena kata-kata itu dirancang oleh junta militer yang memerintah negara itu selama puluhan tahun dan memenjarakan ribuan aktifis demokrasi.