Sebuah bandara besar di Inggris memperingatkan, Jumat (8/4), berbagai penundaan layanan yang mengganggu perjalanan akan berlanjut selama berbulan-bulan. Peringatan dikeluarkan menyusul terjadinya pembatalan banyak penerbangan selama berpekan-pekan.
Kepala Bandara Manchester di barat laut Inggris mengatakan penumpang bisa mengantre hingga 90 menit untuk melewati pemeriksaan keamanan dalam beberapa bulan mendatang.
Para pelancong di Inggris telah mengalami penundaan selama berhari-hari selama liburan sekolah Paskah saat ini. British Airways dan easyJet membatalkan ratusan penerbangan karena kekurangan staf terkait wabah virus corona.
Bandara-bandara Manchester, Heathrow dan Birmingham menghadapi masalah serupa. Selain banyak stafnya jatuh sakit karena COVID-19, mereka kesulitan mencari pekerja menyusul PHK besar-besaran sewaktu lalu lintas perjalanan internasional seolah terhenti.
Direktur pelaksana Bandara Manchester mengundurkan diri minggu ini. Charlie Cornish, kepala eksekutif Manchester Airports Group, mengakui bahwa bandara itu tidak memiliki jumlah staf yang dibutuhkan untuk memberikan tingkat layanan yang layak bagi para penumpang.
“Meskipun kami telah berusaha keras sejak musim gugur lalu, pasar tenaga kerja yang ketat di sekitar bandara membuat kami kesulitan mencari pekerja untuk membangun kekuatan penuh,'' katanya. Ia mengatakan penumpang yang berangkat harus tiba tiga jam sebelum penerbangan mereka untuk memastikan memiliki cukup waktu.
Kepala Eksekutif Otoritas Penerbangan Sipil Richard Moriarty mengatakan kepada maskapai-maskapai penerbangan bahwa mereka harus menetapkan jadwal yang dapat diandalkan dan memiliki jumlah staf yang memadai.
Dalam sebuah suratnya, ia mengatakan penundaan dan pembatalan itu “tidak hanya menyusahkan konsumen yang terdampak tetapi berpotensi mempengaruhi tingkat kepercayaan industri penerbangan.''
EasyJet mengatakan awal pekan ini bahwa jumlah kru yang sakit lebih dari dua kali lipat dari tingkat normal karena tingkat infeksi COVID-19 yang tinggi di Eropa.
British Airways memutuskan untuk mengurangi jadwal penerbangannya hingga akhir Mei untuk meningkatkan keandalan layanan di tengah meningkatnya kasus COVID-19. [ab/ka]