Dua tokoh oposisi paling senior di Bangladesh dibebaskan dari penjara pada Kamis (15/2), beberapa bulan setelah mereka ditahan dalam penindakan keras pemerintah menjelang pemilihan umum.
Ribuan anggota dan pendukung partai oposisi ditahan tahun lalu sebelum pemilu bulan Januari. Pemilu itu sendiri dimenangkan oleh partai Perdana Menteri Sheikh Hasina karena tidak adanya persaingan yang sesungguhnya.
Di antara mereka adalah Sekretaris Jenderal Partai Nasionalis Bangladesh (Bangladesh Nationalist Party/BNP) Mirza Fakhrul Islam Alamgir (76) dan mantan Menteri Perdagangan Amir Khosru Mahmud Chowdhury (74).
Juru bicara partai, Sayrul Kabir Khan mengonfirmasi pembebasan kedua pria tersebut kepada kantor berita AFP dan mengatakan Alamgir telah berbicara kepada pendukungnya bahwa “perjuangan untuk demokrasi akan terus berlanjut”.
Alamgir ditangkap pada akhir Oktober, sehari setelah bentrokan sengit antara polisi dan pengunjuk rasa BNP yang menuntut pengunduran diri Hasina. Chowdhury ditahan beberapa hari kemudian.
Keduanya adalah tokoh utama partai tersebut di Bangladesh, dengan ketuanya, Khaleda Zia, yang pernah dua kali menjadi perdana menteri, dan kini dalam kondisi kesehatan yang buruk dan secara efektif menjalani tahanan rumah menyusul dakwaan korupsi pada tahun 2018.
Putranya, Tarique Rahman, memimpin partai tersebut dari London, tempat dia mengasingkan diri sejak 2008.
BNP dan puluhan partai lainnya memboikot pemilu bulan Januari yang mereka kutuk sebagai pemilu “palsu” yang dirancang untuk memperkokoh kekuasaan Hasina yang telah lima kali menjabat sebagai perdana menteri.
Partai tersebut mengatakan setidaknya 25 ribu anggotanya ditangkap akhir tahun lalu dalam tindakan keras pemerintah. Seorang menteri pemerintah mengatakan 11 ribu orang ditangkap.
Human Rights Watch mengatakan pihak berwenang telah melakukan penangkapan massal “dalam upaya yang jelas untuk meredam oposisi dan menghilangkan persaingan menjelang pemilihan umum.”
Liga Awami yang dipimpin Hasina dan sekutu-sekutunya menguasai hampir setiap kursi di parlemen setelah pemilu bulan Januari, yang dinodai oleh rendahnya jumlah pemilih. [lt/ns]
Forum