Bangladesh telah mengeksekusi pemimpin Islamis terkemuka atas kejahatan yang dilakukannya selama perang meraih kemerdekaan dari Pakistan pada 1971.
Menteri Dalam Negeri Asaduzzaman Khan mengatakan, Motiur Rahman Nizami, pemimpin partai Jamaat-e-Islami, dihukum gantung Rabu pagi (11/5) di sebuah penjara di Dhaka tengah.
Keamanan diperketat di berbagai penjuru negara itu sewaktu pihak berwenang bersiap menghadapi berbagai kemungkinan aksi protes seperti yang terjadi setelah eksekusi-eksekusi sebelumnya.
Sebuah pengadilan, yang dibentuk untuk menyelidiki kejahatan yang dilakukan selama perang sembilan bulan pada lebih dari 40 tahun lalu menyatakan, pada 2014, Nizami bersalah atas delapan dakwaan, termasuk pembunuhan massal dan pembakaran. Ia membantah semua tuduhan terhadap dirinya.
Pihak berwenang Bangladesh mengatakan pasukan Pakistan, dibantu oleh sejumlah pendukung setempat, menewaskan 3 juta orang, memerkosa 200.000 perempuan, dan memaksa 10 juta orang pergi melarikan diri selama perang di kawasan yang dulunya dikenal sebagai Pakistan timur, yang kemudian diganti menjadi Bangladesh setelah meraih kemerdekaan. [ab/as]