Sedikitnya 20 orang meninggal, 15 orang hilang dan puluhannya lainnya luka-luka terdampak bencana banjir, banjir bandang dan tanah longsor yang menerjang empat wilayah di kabupaten Mandailing Natal, Kota Sibolga, Tanah Datar dan Pasaman Barat, di Sumatera Utara dan Sumatera Barat, Jumat sore (12/10).
Tiga belas korban meninggal dunia, termasuk 11 siswa madrasah dan 10 lainnya hilang di Mandailing Natal, yaitu di kecamatan Natal, Lingga Bayu, Muara Batang Gadis, Naga Juang, Panyambungan Utara, Bukit Malintang, Ulu Pungkut, Kota Nopan dan Batang Natal. Sebelas siswa meninggal karena tertimpa bangunan yang roboh diterjang banjir bandang yang terjadi secara tiba-tiba.
Laporan sementara dari BPBD Sumatera Utara menunjukkan para siswa sedang menyelesaikan pelajaran pada sore hari ketika Sungai Aek Saladi tiba-tiba meluap dan menerjang mereka. Sepuluh siswa lainnya hilang.
Banjir bandang dan tanah longsor di Mandailing Natal juga merobohkan 17 rumah, menghanyutkan lima lainnya dan merendam ratusan rumah dengan ketinggian air antara satu hingga dua meter. Tanah longsor dilaporkan terjadi di delapan lokasi.
Tim SAR gabungan yang terdiri dari personil BPBD Mandailing Natal, BPBD Sumatera Utara, TNI-Polri, SAR Daerah, SKPD, PMI dan relawan bekerja bahu membahu melakukan evakuasi dan penyelamatan korban, namun hal ini terkendala medan yang berat, yang sebagian sulit di akses karena terletak di pinggir hutan atau tertutup timbunan tanah longsor.
Banjir bandang dan tanah longsor juga terjadi di sebagian Sumatera Barat.
Bupati di daerah-daerah yang terdampak bencana ini telah menetapkan masa tanggap darurat selama tujuh hari, mulai Jumat. [em]