Tautan-tautan Akses

Banjir Bandang Tewaskan Sedikitnya 11 Orang, Yordania Buka Tempat Penampungan


Treasury, monumen arkeologi paling terkenal Yordania, sisa dari peradaban Nabatean kerajaan Petra, 13 Februari 2017. (Foto: dok)
Treasury, monumen arkeologi paling terkenal Yordania, sisa dari peradaban Nabatean kerajaan Petra, 13 Februari 2017. (Foto: dok)

Jumlah korban tewas akibat banjir bandang di Yordania terus merangkak naik, dan hari Sabtu ini (10/11) sudah mencapai 11 orang.

Pemerintah sudah menutup kota kuno Petra, yang menjadi atraksi utama wisatawan dunia, untuk dibersihkan pasca banjir terbesar dalam puluhan tahun.

Banjir bandang terjadi di beberapa tempat di Yordania sejak Jumat (9/11) dan tim penyelamat masih terus berupaya menemukan sejumlah orang yang hilang di sekitar waduk Wala. Otorita berwenang membuka tempat penampungan di bagian selatan kota Maan, bagi puluhan orang yang menjadi korban banjir bandang itu.

Secara keseluruhan 11 orang tewas, termasuk dua anak dan seorang penyelam. Menurut juru bicara pemerintah Yordania, Jumana Ghuneimat, penyelam itu merupakan bagian tim penyelamat.

Warga setempat menyaksikan anggota pertahanan sipil melakukan pencarian korban pasca badai yang memicu banjir bandang, di kota Madaba, dekat Amman, Yordania, (10/11).
Warga setempat menyaksikan anggota pertahanan sipil melakukan pencarian korban pasca badai yang memicu banjir bandang, di kota Madaba, dekat Amman, Yordania, (10/11).

Secara terpisah radio publik Israel mengatakan kehilangan kontak dengan tiga wisatawan Israel di bagian selatan Yordania. Radio Makan yang berbahasa Arab mengatakan ketiga turis itu terakhir kali diketahui berada di kawasan Wadi Rum, salah satu lokasi wisata.

Hujan lebat dan banjir bandang ini terjadi dua minggu setelah 21 orang, sebagian besar anak-anak, tewas dalam banjir bandang di dekat Laut Mati. Menteri Pendidikan dan Pariwisata telah mengundurkan diri pasca banjir bandang di Laut Mati itu. [em]

XS
SM
MD
LG