Sedikitnya 41 orang meninggal dunia, 9 luka-luka dan 27 lainnya hilang ketika banjir bandang menyapu empat desa di tiga kecamatan di kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, hari Minggu (4/4).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengatakan wilayah yang terdampak antara lain Desa Nelelamadike di Kecamatan Ile Boleng, Kelurahan Waiwerang dan Desa Waiburak di Kecamatan Adonara Timur, Desa Oyang Barang dan Pandai di Kecamatan Wotan Ulumado serta Desa Waiwadan dan Duwanur di Kecamatan Adonara Barat.
Selain menimbulkan korban jiwa, BPBD mengatakan sedikitnya lima jembatan putus dan puluhan rumah tertimbun lumpur dalam banjir bandang yang dipicu hujan intensitas tinggi sejak Minggu (4/4) dini hari itu.
Berbagai satuan penanganan darurat bencana telah tiba di lokasi untuk membantu proses evakuasi dan logistik pada warga yang terdampak. Beragam makanan siap saji dan lauk pauk, selimut, sarung, masker kain dan medis, hingga tangki air bersih sudah dikirim ke lokasi.
Banjir Juga Menyapu Malaka
Selain di Flores Timur, banjir juga menyapu kabupaten Malaka dan menimbulkan dampak di sejumlah kecamatan, antara lain : kecamatan Malaka Tengah (Desa Naimana, Fahiluka, Kawalu, Railor, Bereliku), kecamatan Malaka Barat (Desa Motaain, Oan Mane, Sukun, Fafoe, Lasaen, Umatoos, Rabasa, Rabasa Haerain, Loofoun, Maktihan, Naas, Motaulun), kecamatan Weliman (Desa Forekmodok, Lamudur, Wederok dan Kleseleon), kecamatan Wewiku (Desa Halibasar) dan kecamatan Kobalima (Desa Lalekun Barat).
8 Orang Tewas Tertimbun Tanah Longsor di Dilli
Dalam perkembangan lainnya kantor berita Timor Timur, Tatoli, melaporkan tanah longsor akibat hujan lebat dan banjir di pinggiran ibu kota Dilli, menewaskan sedikitnya delapan orang. Belum ada rincian lain tentang hujan deras, banjir dan tanah longsor yang terjadi di bagian timur Indonesia dan Timor Timur ini. [em/ah]