Banjir dan longsor yang dipicu hujan berat menghantam Salgar, sebuah kota di Kolombia barat, Senin dini hari (18/5), menewaskan sedikitnya 58 orang.
Warga kota terjaga dari tidur mereka ketika suara gemuruh dan teriakan tetangga memecah keheningan malam. Rumah-rumah yang dibangun sederhana dan jembatan-jembatan tersapu longsor dan jatuh ke lembah Libordiana yang dalam. Mereka yang lolos dari maut tak sempat menyelamatkan orang-orang yang mereka cintai.
Diego Agudelo, seorang warga kota Salgar, mengatakan kepada Associated Press, batu-batu dan batang-batang pohon berserakan di mana-mana. Ia juga mengatakan, tidak pernah selama 34 tahun hidup dekat lembah itu, ia mengira tragedi semacam itu akan terjadi.
Bencana itu terjadi pukul 3 pagi waktu setempat. Salgar terletak sekitar 100 kilometer dari barat daya kota Medellin.
Puluhan petugas SAR yang didukung helikopter-helikopter Black Hawk mengevakuasi warga yang tinggal dekat lembah itu karena khawatir akan adanya lagi longsor.
Foto-foto yang dirilis oleh angkatan udara dan berita televisi menunjukkan rumah-rumah dan jalan-jalan tertutup lumpur dan puing-puing. Warga setempat terlihat menggali puing-puing dengan tongkat dan tangan mereka, mencari korban selamat.
"Kami tidak tahu berapa banyak orang yang hilang," kata Presiden Kolombia Juan Manuel Santos, yang terbang di atas daerah yang terkena longsor untuk melakukan survei kerusakan dan bertemu dengan pemerintah setempat.
Ia menjanjikan akan membangun kembali rumah-rumah yang hancur dan menyediakan tempat penampungan dan bantuan bagi sekitar 500 orang yang menderita akibat musibah itu.