Lebih dari setengah juta migran telah berhasil menyeberangi Laut Tengah yang berbahaya tahun ini untuk mencari kehidupan baru di Eropa. Demikian seperti dilaporkan oleh badan pengungsi PBB hari Selasa.
PBB mengatakan hampir 515.000 pencari suaka telah meninggalkan perang dan kemiskinan di Timur Tengah dan Afrika sejak Januari, dan 383.000 dari jumlah itu mencapai pantai Yunani dan 129.000 mencapai daratan Italia. Badan pengungsi itu mengatakan hampir 3.000 orang tenggelam atau hilang dalam perjalanan kapal-kapal tua atau penuh sesak.
Lebih dari separuh mereka yang menuju ke Eropa berasal dari Suriah, pengungsi yang ingin melarikan diri dari pertempuran yang telah berlangsung selama empat tahun antara pasukan Suriah dan pemberontak yang berusaha menggulingkan Presiden Bashar al-Assad.
Arus migran yang tidakkunjung berhenti itu telah memecah belah Eropa, Jerman yang memiliki ekonomi terkuat dan beberapa negara Eropa utara lainnya sebagian besar menyambut para migran itu sementara beberapa negara Eropa tengah berusaha memblokir jalan migran yang lewat negara-negara itu untuk mencapai negara-negara di Eropa utara.
Kebanyakan warga Jerman telah mendukung Kanselir Angela Merkel dalam upaya nya menyambut para pencari suaka, tetapi survei politik di negara itu menunjukkan popularitas Merkel turun di tengah-tengah kritik dari para anggota blok konservatif yang memerintah.
Sementara itu, Hungaria, penentang migrasi paling vokal, menambah jumlah pengadilan untuk menyidangkan tuntutan terhadap pengungsi yang telah tertangkap secara ilegal memasuki negara itu melalui pagar kawat berduri. Sejauh ini, satu pengadilan telah menghukum 176 migran dan mengusir mereka dari Hungaria, sementara belum ada seorang pun pelanggar yang dibebaskan. [lt]