Sejumlah warga Kabul yang ingin menarik uang tunai menunggu di luar beberapa bank hari Rabu (25/8) karena lembaga-lembaga keuangan akan dibuka kembali di ibukota Afghanistan.
Banyak bank dan lembaga keuangan Afghanistan lainnya tutup pada 15 Agustus lalu, tepat sebelum Presiden Mohammad Ashraf Ghani melarikan diri dan Taliban tiba di ibu kota itu. Pada hari Selasa, juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan kehidupan normal akan kembali di Kabul dan bank dibuka kembali hari Kamis (26/8).
Beberapa bank kembali beroperasi Rabu lalu, namun hanya tersedia untuk penarikan tunai. Pada saat yang sama, bank memberlakukan batasan ketat pada jumlah penarikan tunai, dengan hanya sekitar 17.000 warga Afghanistan yang bisa menarik uang tunai sekitar 200 dolar AS per orang per hari.
Sejumlah besar penduduk setempat mengantre di luar bank pada Rabu pagi, tetapi banyak yang tidak dapat dilayani selama jam kerja.
"Keamanan di Kabul lebih baik, tidak ada masalah keamanan yang serius. Akan tetapi masalah besar yang dihadapi adalah saya tidak punya pekerjaan. Saya berada dalam situasi ekonomi yang buruk dan tidak dapat menarik uang saya sendiri dari bank ini. Saya menghadapi banyak kesulitan," kata Abdul Ahad, seorang warga Kabul. [mg/lt]