Pemerintah Kamboja telah mengambil langkah untuk menyelesaikan sengketa tanah dengan kira-kira 1.000 keluarga di Phnom Penh setelah Bank Dunia mengancam akan menghentikan pinjaman masa depan bagi negara itu.
Berdasarkan persetujuan itu, yang terungkap kepada umum hari Selasa, pemerintah telah menyisihkan 12 hektar lahan dari lahan pembangunan 133 hektar untuk pemukiman kembali para keluarga yang tergusur oleh proyek itu.
Ini memenuhi tuntutan utama para keluarga tersebut, yang telah berkali-kali melakukan protes atas rencana proyek pembangunan toko-toko dan apartemen mewah di danau Boeung .
Proyek tersebut adalah usaha patungan antara seorang politisi Kamboja yang mempunyai koneksi yang kuat dan satu perusahaan Tiongkok.