Gubernur Bank Indonesia mengatakan pemerintah harus membahas beberapa isu fiskal yang telah menjadi aspek kunci yang menghambat sebuah lembaga pemeringkatan untuk meningkatkan peringkat kredit negara ini ke tingkat investasi.
Agus Martowardojo mengatakan pemerintah harus menjelaskan tentang apa yang akan dilakukan jika pendapatan negara jatuh di bawah ekspektasi, "apakah pemerintah akan memotong belanja atau meningkatkan penerbitan obligasi", karena itu adalah salah satu keprihatinan.
Ia juga mengatakan pemerintah perlu menetapkan sebuah mekanisme untuk menentukan harga-harga bahan bakar ritel setelah subsidi dihapuskan pada awal 2015.
Agus mentakan kondisi ekonomi Indonesia secara keseluruhan telah meningkat, tetapi ia tidak mengatakan apakah ia merasa Standard & Poor's seharusnya meningkatkan peringkat kredit Indonesia menjadi level investasi, seperti yang dilakukan Moody's and Fitch. [hd]