Bank Indonesia mengatakan, Selasa (9/6), ada risiko perang mata uang global karena menguatnya dolar namun rupiah tidak akan terlibat.
Peter Jacobs, juru bicara Bank Indonesia, mengatakan bank sentral tersebut akan mempertahankan tingkat pertukaran rupiah untuk mencerminkan fundamental Indonesia bahkan ketika mata-mata uang lain terdepresiasi.
Pernyataan tersebut mengulang perkataan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, yang pada Senin malam mengatakan ia melihat perang mata uang global dalam tiga tahun mendatang.
"Melihat ke depan, ada risiko perang mata uang ketika dolar cenderung menguat sehingga negara-negara lain akan terimbas dan Indonesia harus tetap waspada," ujar Agus.