Federal Reserve/ The Fed/ Bank Sentral Amerika menaikkan suku bunga utamanya untuk keempat kalinya tahun ini yang mencerminkan berlanjutnya penguatan ekonomi AS, namun mengisyaratkan akan memperlamban kenaikan suku bunga tahun depan.
Kenaikan seperempat poin, ke kisaran 2,25 persen hingga 2,5 persen, meningkatkan suku bunga acuan Bank Sentral ke titik tertingginya sejak 2008. Kenaikan ini akan berarti biaya pinjaman yang lebih tinggi bagi banyak konsumen dan bisnis.
Pernyataan yang dikeluarkan Bank Sentral hari Rabu setelah pertemuan kebijakan paling akhirnya mengatakan "beberapa" kenaikan secara bertahap kemungkinan berlanjut. Namun prakiraan terbarunya memperkirakan hanya dua kenaikan suku bunga tahun depan, turun dari tiga yang diperkirakan The Fed pada bulan September lalu.
Perkiraan itu baru juga mengurangi tingkat bunga jangka panjang untuk suku bunga acuan Fed menjadi 2,8 persen, turun dari tiga persen.The Fed telah menaikkan suku bunga secara stabil sejalan dengan menguatnya ekonomi AS. Kenaikan hari Rabu adalah kenaikan kesembilan sejak bank sentral secara bertahap mulai memperketat kredit tiga tahun lalu.
Tetapi berbagai faktor - perlambatan global, perang dagang AS-Tiongkok, inflasi yang masih ringan, penurunan mengkhawatirkan dari harga saham membuat The Fed mempertimbangkan memperlambat kenaikan suku bunga pada 2019 untuk menghindari ekonomi melemah terlalu jauh. Saat ini kemungkinan The Fed akan menyesuaikan kebijakan tingkat bunganya dengan data ekonomi terbaru agar lebih fleksibel atau dalam bahasa Bank Sentral "bergantung pada data".(my)