Nilai mata uang Tiongkok turun sedikit dalam perdagangan Selasa setelah Senin menguat terhadap dolar.
Bank Sentral Tiongkok menetapkan kurs mata-uangnya yang lebih kuat, sesuai dengan janji Beijing baru-baru ini untuk membiarkan kurs yuan bergerak lebih bebas terhadap dolar Amerika. Hari Selasa, Bank Sentral Tiongkok menetapkan kurs pertengahan – titik tengah antara batas maksimum dan batas minimum - sebesar 0,43 persen lebih kuat daripada kurs hari Senin.
Beijing baru-baru ini mengijinkan fleksibilitas lebih besar dalam perdagangan mata uangnya, sebuah langkah yang oleh mitra dagangnya diharapkan akan meningkatkan nilai yuan. Tiongkok dianggap membatasi laju perubahan nilai tukar mata uangnya, jadi setiap perubahan nilai tukar akan bersifat bertahap.
Beberapa analis mengatakan penurunan Selasa kemungkinan di rekayasa oleh Tiongkok untuk menunjukkan bahwa fleksibilitas bisa berarti mata uang menguat maupun melemah.
Pengecam sudah lama menuduh Tiongkok melakukan intervensi dalam pasar valuta guna mempertahankan nilai yuan pada tingkat rendah, supaya barang-barang ekspor Tiongkok punya daya saing kuat di pasar dunia.
Jurubicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Qin Gang Selasa menampik kritik, katanya masyarakat internasional seharusnya memperkokoh kerjasama terhadap pemulihan ekonomi global dan bukan menuduh Tiongkok melakukan manipulasi terhadap mata uangnya.