Seorang mantan mahasiswa Chicago dihukum hari Senin (18/10) karena berusaha memberikan dukungan yang bermanfaat untuk kelompok ISIS.
Thomas Osadzinski, usia 22 tahun, merancang sebuah kode komputer yang membantu ISIS menghindari program yang dirancang untuk memblokir propaganda kelompok itu, kata jaksa. Mantan mahasiswa Universitas DePaul, lahir di pinggiran Chicago, tinggal di kota itu saat ditangkap pada tahun 2019 dalam sebuah penggerebekan oleh FBI. Thomas menghadapi ancaman hukuman hingga 20 tahun penjara.
Pengacaranya, Joshua Herman, mengatakan dalam argumen penutupnya bahwa kasus itu terkait dengan hak kebebasan berbicara sekaligus menyatakan Osadzinski mempunyai hak untuk menonton dan berbagi video.
"Menyukai ISIS itu tidak ilegal," kata Herman di pengadilan.
Namun jaksa menuduh Osadzinski terlibat dalam koordinasi atau atas arahan dari ISIS. Pihak berwenang mengatakan Osadzinski sesumbar dalam beberapa pembicaraan terkait keahliannya di bidang komputer dan kemampuannya berbicara dalam bahasa Arab. Ia juga menyombongkan dirinya yang akan menggunakan senjata dan bahan peledak untuk menghindari pihak berwenang, jika perlu.
Asisten Jaksa AS Melody Wells mengatakan Osadzinski menanggapi arahan kelompok itu untuk memberikan dukungannya "di bidang digital."
"Tidak ada yang independen tentang ini," kata Wells.
Juri, yang berunding selama empat jam mulai Jumat lalu, memberitahukan keputusannya, Senin (18/10) di pengadilan federal Chicago. Sidang itu berlangsung selama dua minggu. [mg/jm]