PBB mengatakan telah mulai menyediakan bantuan pangan yang sangat dibutuhkan di negara bagian Blue Nile, Sudan, untuk pertama kalinya sejak pemberontak memulai kerusuhan 18 bulan lalu.
Program Pangan Dunia (WFP) PBB menyebut perkembangan baru itu terobosan besar. Pemerintah Sudan, dengan alasan keamanan, telah memberlakukan pembatasan yang ketat terhadap gerakan para pekerja bantuan asing, diplomat dan wartawan yang berusaha memasuki kawasan tersebut.
Dalam sebuah pernyataan, Arduino Mangoni dari WFP mengatakan, badan itu akan segera menarget 51 ribu orang di Geissan dan Kurmuk, dua dari sejumlah kawasan yang paling parah dilanda konflik. Ia mengatakan, tujuannya adalah menyediakan bantuan sebelum musim hujan berlangsung pada bulan Mei.
Pertempuran di Blue Nile dan negara bagian lain, Kordofan Selatan, selama ini kurang mendapat perhatian internasional.
Program Pangan Dunia (WFP) PBB menyebut perkembangan baru itu terobosan besar. Pemerintah Sudan, dengan alasan keamanan, telah memberlakukan pembatasan yang ketat terhadap gerakan para pekerja bantuan asing, diplomat dan wartawan yang berusaha memasuki kawasan tersebut.
Dalam sebuah pernyataan, Arduino Mangoni dari WFP mengatakan, badan itu akan segera menarget 51 ribu orang di Geissan dan Kurmuk, dua dari sejumlah kawasan yang paling parah dilanda konflik. Ia mengatakan, tujuannya adalah menyediakan bantuan sebelum musim hujan berlangsung pada bulan Mei.
Pertempuran di Blue Nile dan negara bagian lain, Kordofan Selatan, selama ini kurang mendapat perhatian internasional.