Sewaktu India terus membukukan rekor baru virus corona, dan dengan sistem perawatan kesehatan negara itu yang hampir ambruk, bantuan datang dari luar negeri.
Dua pesawat Rusia yang membawa peralatan medis tiba di ibu kota New Delhi, Kamis (29/4). Kedatangan mereka menyusul kedatangan bantuan serupa dari Inggris pada malam sebelumnya.
Menteri Luar Negeri India Harsh Vardhan Shringla mengukuhkan kedatangan bantuan dari Rusia dan Inggris.
Ia mengatakan, bantuan dari Inggris mencakup sejumlah konsentrator oksigen dan ventilator, sementara bantuan dari Rusia berupa peralatan penghasil oksigen. Menurut, Shringla, Rusia juga menyumbangkan Favipiravir, obat antivirus untuk pengobatan COVID-19.
India mencetak rekor global baru, Kamis, dengan ditemukannya 375.000 kasus baru. Sejauh ini India melaporkan lebih dari 18,3 juta kasus, dan posisinya dalam jumlah kasus hanya di belakang Amerika Serikat.
Kementerian kesehatan India melaporkan 3.645 kematian dalam periode 24 jam terakhir, sehingga menjadikan total kematian di India 204.832.
Banyak pakar meyakini jumlah kasus dan jumlah kematian sesungguhnya lebih besar dari yang tercatat, namun tidak ada perkiraan yang pasti.
Lonjakan baru-baru ini sebagian didorong oleh varian baru virus corona, pertemuan publik massal seperti demonstrasi politik dan acara keagamaan yang diizinkan untuk dilanjutkan, dan sikap teledor para pemimpin yang sudah menggembar-gemborkan kemenangan atas virus tersebut sebelum waktunya.
India bersiap menjalankan program vaksinasi untuk semua orang dewasa pada Sabtu mendatang.
Sementara itu, bantuan dari AS juga diperkirakan akan mulai berdatangan, Kamis. Gedung Putih mengatakan AS akan mengirim pasokan senilai lebih dari 100 juta dolar ke India untuk memenuhi kebutuhan kesehatan rakyat India yang mendesak. [ab/uh]