Sementara polisi Malaysia meneruskan penyelidikan mengenai kematian Kim Jong-nam, kakak tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, banyak spekulasi bergulir mengenai apa yang tampaknya pembunuhan yang sangat aneh yang pernah disaksikan oleh dunia belakangan ini.
Korea Utara membunuh Kim Jong-nam karena ia berencana menciptakan pemerintah di pengasingan bersama para pembelot, kata satu desas-desus. Kim Jong-un sangat marah setelah mengetahui rencana rahasia China untuk menjadikan kakak tirinya pemimpin tertinggi di Pyongyang kalau ada yang terjadi terhadap Kim Jong-un, kata spekulasi lainnya.
Atau kemungkinan Pyongyang tidak terlibat sama sekali. Kemungkinan Kim Jong-nam, yang terkenal dengan gaya hidup bebas dan ketagihan berjudi, menimbulkan kemarahan organisasi kejahatan karena masalah uang dan ini menyebabkannya dibunuh, kata beberapa pendapat online.
Beberapa teori lebih aneh lagi. Berbagai media di Korea Selatan telah melaporkan desas-desus yang beredar di internet China bahwa Presiden Korea Selatan yang dimakzulkan Park Geun-hye, yang menghadapi keputusan pengadilan mengenai apakah dia harus diturunkan secara permanen karena skandal korupsi atau dipulihkan kembali jabatannya, bersekongkol dalam pembunuhan Kim untuk mengalihkan perhatian.
Badan intelijen Korea Selatan, yang selalu menggambarkan Kim Jong-un sebagai diktator yang tidak rasional dan tidak stabil, mengemukakan argumentasi bahwa Kim Jong-un membunuh kakak tirinya karena “paranoia” atau perasaan curiga yang tidak rasional.
Duta Besar Korea Utara di Kuala Lumpur dengan sangat marah mengatakan Korea Utara akan menolak hasil otopsi Kim Jong-nam karena pejabat Malaysia mungkin berusaha menyembunyikan sesuatu dan bersekongkol dengan kekuatan yang memusuhi Korea Utara.
Sementara dugaan-dugaan bergulir dengan bebas, sebagian besar pakar Korea Selatan berpendapat ada alasan yang mudah yang melatarbelakangi pembunuhan Kim, yang tampaknya telah dibunuh oleh dua perempuan di bandara Kuala Lumpur hari Senin dengan menggunakan yang dicurigai serangan racun.
Kim Jong-un, yang telah mengeksekusi atau membunuh atau membersihkan banyak pejabat tinggi sejak mengambil alih kekuasaan tahun 2011, kemungkinan besar melakukan tindakan lagi untuk melenyapkan penantang yang mungkin kuat terhadap kekuasaannya, kata para pakar.
Kim Jong-nam adalah satu-satunya anggota keluarga Kim yang selalu berbicara dengan para wartawan asing dan kadang-kadang sampai mengecam secara terbuka pengalihan kekuasaan berdasarkan keturunan di negara tersebut. [gp]