JAKARTA —
Meski hujan disertai angin kencang terjadi di Jakarta dan sekitarnya dalam beberapa hari terakhir, menurut Koordinator Panitia Natal Gereja Katedral, Susiana Suwadie kepada VOA di Jakarta, Minggu, panitia terus berusaha bekerja maksimal mempersiapkan berbagai hal yang dibutuhkan termasuk dekorasi.
“Tema Natal yang dikeluarkan adalah Allah telah mengasihi kita, terkait dengan tema besar ini kita merasa harus bertanggung jawab untuk mengembalikan rasa syukur. Kalau kita bangsa Indonesia, dengan melestarikan warisan budaya bangsa kita yaitu batik. Jadi disini kita menggunakan tema dekorasi batik serta daur ulang mengingat kita harus bisa juga mendukung gerakan cinta lingkungan, seluruh batik yang ada kita tidak beli, kita bisa peroleh dari dukungan teman-teman yang mempunyai sisa kain batik bekas olahan,” kata Susiana Suwadie.
Gereja Katedral menurut Susiana Suwadieakan akan mengadakan tiga kali misa pada malam Natal dan empat kali misa pada hari Natal serta menyediakan kursi untuk 3.700 orang.
“Menambah kapasitas kursi, (karena) biasanya di dalam gereja hanya bisa menampung 900. Kemudian kita siapkan di halaman gereja depan dan samping itu total berjumlah 2.800 kursi tambahan sehingga seluruhnya berjumlah 3.700 kursi," jelas Susiana. "Kami dibantu selain keamanan internal, ada aparat terpadu yang membantu diluar dari gereja yaitu mulai dari Polsek, Polres, Polda hingga TNI sekitar 200 an personel biasanya malam Natal sampai hari Natal,” tambahnya.
Dalam kesempatan sama, panitia Natal Gereja Katedral Jakarta juga menyampaikan harapannya semoga toleransi beragama di Indonesia terus meningkat.
“Kami harapkan semua bahwa akan lebih banyak bisa bersama-sama untuk bisa maju dalam membangun bangsa kita, semoga toleransi kehidupan beragama semakin baik dan semakin baik lagi dan disini memang kita juga rasakan bagaimana kita berdampingan dengan Masjid Itiqlal itu sangat erat dalam hal saling membantu,” kata Susiana.
Hal senada juga disampaikan Sekertaris PHMJ GPIB Immanuel, Jakarta, Trully Kainama.
“Kami lebih berharap bahwa kedepannya hidup beragama itu di Indonesia jauh lebih baik, kedepannya kita semua sebagai umat beragama, bisa hidup lebih tenang mempunyai kesempatan untuk beribadah masing-masing menurut agamanya dengan lebih tenang, lebih teratur,” katanya.
GPIB Immanuel ditambahkan Trully Kainama akan melakukan tiga kali misa pada malam Natal serta empat kali misa pada hari Natal dan kapasitas kursi yang disediakan untuk 900 orang.
“Tema yang dipakai untuk tahun ini adalah kepemimpinan yang membangun masyarakat dalam keberbagaian dan keberagaman. Ini berhubungan dengan menjadi pemimpin yang melayani, jadi supaya kita lebih keluar melayani masyarakat, kita tidak lihat dari etnis atau apa tapi kita melayani dengan penuh kasih seperti yang kita imani sebagai orang Kristen, melayani sesama manusia saya rasa ini artinya cukup luas ya, jadi bukan hanya ke kita sendiri tetapi keberagaman mencakup siapapun,” kata Trully Kainama.
Kepolisian RI akan menempatkan 18.000 personel untuk mengamankan perayaan Natal 2012 dan Tahun Baru 2013 di Jakarta.
“Tema Natal yang dikeluarkan adalah Allah telah mengasihi kita, terkait dengan tema besar ini kita merasa harus bertanggung jawab untuk mengembalikan rasa syukur. Kalau kita bangsa Indonesia, dengan melestarikan warisan budaya bangsa kita yaitu batik. Jadi disini kita menggunakan tema dekorasi batik serta daur ulang mengingat kita harus bisa juga mendukung gerakan cinta lingkungan, seluruh batik yang ada kita tidak beli, kita bisa peroleh dari dukungan teman-teman yang mempunyai sisa kain batik bekas olahan,” kata Susiana Suwadie.
Gereja Katedral menurut Susiana Suwadieakan akan mengadakan tiga kali misa pada malam Natal dan empat kali misa pada hari Natal serta menyediakan kursi untuk 3.700 orang.
“Menambah kapasitas kursi, (karena) biasanya di dalam gereja hanya bisa menampung 900. Kemudian kita siapkan di halaman gereja depan dan samping itu total berjumlah 2.800 kursi tambahan sehingga seluruhnya berjumlah 3.700 kursi," jelas Susiana. "Kami dibantu selain keamanan internal, ada aparat terpadu yang membantu diluar dari gereja yaitu mulai dari Polsek, Polres, Polda hingga TNI sekitar 200 an personel biasanya malam Natal sampai hari Natal,” tambahnya.
Dalam kesempatan sama, panitia Natal Gereja Katedral Jakarta juga menyampaikan harapannya semoga toleransi beragama di Indonesia terus meningkat.
“Kami harapkan semua bahwa akan lebih banyak bisa bersama-sama untuk bisa maju dalam membangun bangsa kita, semoga toleransi kehidupan beragama semakin baik dan semakin baik lagi dan disini memang kita juga rasakan bagaimana kita berdampingan dengan Masjid Itiqlal itu sangat erat dalam hal saling membantu,” kata Susiana.
Hal senada juga disampaikan Sekertaris PHMJ GPIB Immanuel, Jakarta, Trully Kainama.
“Kami lebih berharap bahwa kedepannya hidup beragama itu di Indonesia jauh lebih baik, kedepannya kita semua sebagai umat beragama, bisa hidup lebih tenang mempunyai kesempatan untuk beribadah masing-masing menurut agamanya dengan lebih tenang, lebih teratur,” katanya.
GPIB Immanuel ditambahkan Trully Kainama akan melakukan tiga kali misa pada malam Natal serta empat kali misa pada hari Natal dan kapasitas kursi yang disediakan untuk 900 orang.
“Tema yang dipakai untuk tahun ini adalah kepemimpinan yang membangun masyarakat dalam keberbagaian dan keberagaman. Ini berhubungan dengan menjadi pemimpin yang melayani, jadi supaya kita lebih keluar melayani masyarakat, kita tidak lihat dari etnis atau apa tapi kita melayani dengan penuh kasih seperti yang kita imani sebagai orang Kristen, melayani sesama manusia saya rasa ini artinya cukup luas ya, jadi bukan hanya ke kita sendiri tetapi keberagaman mencakup siapapun,” kata Trully Kainama.
Kepolisian RI akan menempatkan 18.000 personel untuk mengamankan perayaan Natal 2012 dan Tahun Baru 2013 di Jakarta.