Satu demi satu anggota Kongres dari Fraksi Republik menuntut Presiden Amerika Donald Trump mengundurkan diri. Sementara itu, Fraksi Demokrat siap mengajukan pemakzulan.
Pat Toomey, menjadi senator kedua Fraksi Republik yang meminta Presiden Amerika Donald Trump mengundurkan diri. Toomey, Minggu, mengatakan presiden dari Partai Republik itu bisa menghadapi pertanggungjawaban pidana pasca penyerbuan mematikan terhadap Gedung Kongres Amerika (Capitol Hill) oleh para pendukungnya.
"Presiden berubah menjadi semacam kegilaan yang berbeda. Saya minta maaf kalau orang tidak mengakuinya," tukasnya.
Pernyataan Toomey muncul sementara Fraksi Demokrat di DPR bersiap memulai proses pemakzulan dan di tengah penyelidikan federal atas serbuan Rabu (6/1) terhadap Gedung Kongres.
Trump, yang tidak menerima keabsahan kemenangan Joe Biden dari Partai Demokrat pada pemilu 3 November, memuji dan menghasut pendukungnya sebelum mereka menyerbu Capitol Hill. Ketika itu, anggota Kongres sedang mengesahkan keputusan Electoral College menyatakan kemenangan Biden.
Menurut Toomey, yang tampil dalam beberapa acara berita TV, Minggu, tidak cukup waktu untuk pemakzulan. Masa jabatan Trump tinggal 10 hari. Ia juga melihat tidak ada konsensus meminta amandemen ke-25 Konstitusi untuk memecat Trump.
"Menurut saya, yang terbaik bagi negara kita adalah presiden mengundurkan diri dan menyingkir sesegera mungkin," imbuhnya.
Sedangkan di TV CNN, Toomey mengatakan, ia yakin Trump bisa dimintai pertanggungjawaban pidana terkait serbuan itu.
Permintaan Toomey itu sebelumnya disampaikan rekannya, juga Senator dari Republik, Lisa Murkowski, yang mengatakan Jumat bahwa Trump harus segera mengundurkan diri. Senator Republik Ben Sasse, yang sering mengkritik Trump, mengatakan kepada TV CBS, ia "tentu akan mempertimbangkan" pemakzulan.
Anggota DPR Fraksi Republik Adam Kinzinger, Minggu, juga meminta Trump mundur. Kalau Trump menolak, Kinzinger meminta Wakil Presiden Mike Pence melaksanakan Amandemen ke-25.
Juga dalam acara “Meet The Press”, Minggu, anggota DPR Fraksi Demokrat Hakeem Jeffries mengatakan tujuan saat ini adalah mengatasi ancaman eksistensial dari Donald Trump. "Setiap detik, setiap menit, setiap jam Donald Trump tetap menjabat, adalah bahaya bagi rakyat Amerika," katanya.
Belum jelas berapa banyak anggota fraksi Republik yang menuntut pengunduran diri Trump. Pimpinan fraksi Republik mendesak DPR, yang dipimpin Demokrat, agar tidak memulai proses pemakzulan terhadap Trump, yang kedua kali.
Pence menentang usul meminta Amandemen ke-25, kata seorang penasihat.
Fraksi Demokrat di DPR berencana mengajukan pasal pemakzulan pada Senin. Ketua DPR Nancy Pelosi menjanjikan menempuh langkah itu bila Trump tidak dipecat dengan cara lain.
Sebagian anggota fraksi Demokrat di DPR mengatakan Minggu bahwa mereka mungkin tidak akan mengirim pasal-pasal itu ke Senat untuk diadili sampai setelah 100 hari pertama Biden menjabat. Alasannya, memberi waktu kepada Kongres untuk menyetujui calon-calon anggota kabinet Biden dan agenda lain.
Demokrat akan kembali menguasai Senat setelah dua Senatornya menang dalam pemilihan putaran kedua Georgia pekan lalu.
Biden tidak bersikap terkait pemakzulan Trump. Ia menyerahkan kepada Kongres untuk memutuskan. Ia meminta Kongres harus bisa mulai bekerja begitu dia dilantik pada 20 Januari. Biden akan berfokus pada penanganan pandemi virus corona dan pemulihan ekonomi.
Lima orang termasuk seorang petugas Kepolisian Capitol tewas akibat penyerbuan terhadap Gedung Kongres itu. Puluhan orang ditangkap dan dituduh melakukan penyerbuan itu.
Pihak berwenang sedang melakukan penyelidikan seputar serbuan itu, termasuk apakah perusuh mendapat bantuan dari dalam Gedung.
Jika dinyatakan bersalah setelah selesai menjabat, Trump akan kehilangan tunjangan yang dinikmati mantan presiden, seperti keamanan dan pensiun. Senat bisa melakukan pemungutan suara untuk melarangnya mencalonkan diri lagi.[ka/jm]