Beijing, Senin (19/10), mengatakan telah mengajukan keluhan ke Kanada karena diduga membiarkan komentar-komentar anti-China beredar di media-media Kanada, menyusul pernyataan kontroversial yang dikeluarkan oleh duta besar China.
Hubungan antara kedua negara berada pada titik terendah dalam beberapa tahun terakhir setelah Kanada menahan eksekutif raksasa telekomunikasi China Huawei. Pekan lalu, Duta Besar Tiongkok untuk Kanada, Cong Peiwu, menyebut para demonstran pro-demokrasi di Hong Kong sebagai kriminal dan mengatakan, jika Kanada memberi mereka suaka berarti Kanada mencampuri urusan dalam negeri China.
“Jika Kanada sangat peduli pada kestabilan dan kemakmuran di Hong Kong, dan benar-benar peduli pada kesehatan dan keamanan 300 ribu pemegang paspor Kanada di Hong Kong, dan sejumlah besar perusahaan Kanada yang beroperasi di Hong Kong, seharusnya Kanada mendukung usaha-usaha memerangi para penjahat ini,” katanya dalam konferensi pers video dari Kedubes China di Ottawa.
Ketika ditanya wartawan apakah pernyataannya itu ancaman, Cong menjawab, “Itu interpretasi Anda.”
Media Kadana Toronto Sun, Sabtu (17/10), mempublikasikan editorial yang menuntut Cong meminta maaf atau meninggalkan Kanada. "Tidak cukup bagi pemerintah Trudeau untuk mengecam Cong secara terbuka,” kata surat kabar itu. “Jika dia tidak mau meminta maaf dan menarik ancamannya, pulangkan dia ke Beijing.”
Cherie Wong, Direktur Eksekutif Aliansi Kanada Hong Kong, kelompok yang mendukung gerakan pro-demokrasi Hong Kong, menyebut pernyataan Cong sebagai ancaman langsung terhadap semua warga Kanada.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China tidak menyebut komentar-komentar anti-China mana yang merupakan interpretasi keliru dari pernyataan Cong. Ia hanya mengatakan, para pemimpin Kanada tidak melakukan verifikasi namun membiarkan komentar-komentar anti-China beredar di berbagai penjuru Kanada dan membuat tuduhan tidak berdasar kepada China.”
“Kami menyatakan ketidakpuasan yang mendalam dan tentangan keras terhadap sikap Kanada, dan telah mengajukan keluhan serius terhadap Kanada,” kata Zhao pada konferensi pers harian, Senin (19/10). [ab/ka]
