Kantor Kejaksaan Belanda pada Senin (25/4) memulai penyelidikan kriminal atas tuduhan pelecehan seksual yang terjadi di acara pencarian bakat “The Voice of Holland.”
Kantor Kejaksaan Belanda mengatakan pihaknya bertindak atas lima pengaduan terhadap empat orang yang terlibat dalam acara televisi terkenal itu, dan sekarang secara resmi menganggap keempatnya sebagai tersangka setelah tuduhan pertama muncul pada Januari lalu.
Acara itu dihentikan penayangannya ketika menjadi salah satu kasus pelecehan dan serangan seksual di tempat kerja, atau dikenal juga dengan gerakan #MeToo, yang paling serius yang pernah melanda dunia hiburan Belanda. Acara The Voice sendiri selain ditayangkan di Belanda, juga disiarkan dalam versi lain di berbagai negara di dunia.
Skandal itu mencuat setelah acara seorang akun acara lokal di YouTube yang bernama “BOOS,” yang berarti kemarahan dalam bahasa Belanda, dikontak oleh “The Voice of Holland” untuk mengatakan bahwa pihaknya telah berbicara dengan beberapa korban dari “pelaku kekerasan seksual.” Tidak lama setelah itu, tuduhan-tuduhan terhadap acara pencarian bakat itu pun ditayangkan.
Lembaga siaran Belanda, RTL, yang menayangkan “The Voice of Holland,” bereaksi cepat terhadap laporan itu dan segera menangguhkan acara tersebut.
Kantor Kejaksaan Belanda mengatakan pihaknya memperkirakan penyelidikan akan memakan waktu cukup lama, dan belum akan memutuskan apakah akan menuntut tersangka atau tidak. [em/lt]