Ketua Partai Yesh Atid, Yair Lapid, berterima kasih kepada para pendukungnya, Selasa (23/3) malam, karena hasil pemilu di Israel belum menunjukkan pemenang yang jelas. Situasi itu membuat nasib Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tidak pasti dan menandakan kebuntuan politik yang berlanjut.
"Menurut saya, kita bisa mempunyai alasan yang baik untuk bangga dengan cara kita menata diri dan bahkan alasan yang lebih besar dari hasil yang kita dapat," ujar Lapid kepada pendukung di Tel Aviv.
Jajak pendapat di tiga stasiun TV utama Israel menunjukkan Netanyahu dan sekutu-sekutunya, serta beragam lawan, gagal meraih mayoritas di parlemen. Situasi itu bisa menyebabkan kebuntuan selama berpekan-pekan dan bahkan pemilihan kelima berturut-turut yang belum pernah terjadi.
Partai Netanyahu, Likud, diproyeksikan muncul sebagai partai individu terbesar, dengan lebih dari 30 kursi dalam parlemen dengan 120 kursi, disusul partai oposisi sentris Yesh Atid, dengan sekitar 17 kursi.
Pemilu ini secara luas dinilai sebagai referendum terhadap aturan Netanyahu yang memecah belah, dan sekali lagi, jajak pendapat memperkirakan persaingan yang sangat ketat. [ka/jm]