Pemerintah Malawi sekarang menyatakan sedikitnya 18 orang tewas dalam bentrokan antara polisi dan demonstran anti pemerintah yang dimulai hari Rabu.
Kementerian kesehatan Malawi menaikkan angka kematian itu hari Kamis, tidak lama setelah dalam pidato radio Presiden Bingu wa Mutharika menghimbau agar rakyat tenang.
Presiden itu mengatakan bersedia untuk duduk dan berbicara dengan pihak oposisi. Protes dengan kekerasan pecah hari Rabu di tiga kota terbesar - Blantyre, Mzuzu, dan ibukota, Lilongwe.
Para saksi mata mengatakan perusuh menjarah toko-toko dan melakukan pembakaran selama protes, dan polisi menembakkan gas air mata.
Para demonstran memrotes kelangkaan BBM, kenaikan harga barang-barang, dan mengikisnya kebebasan sipil di negara Afrika bagian selatan itu.
