Tautan-tautan Akses

Berkunjung ke Perbatasan Selatan AS, Biden dan Trump akan Fokus pada Prioritas Berbeda


Seorang migran, yang masih anak-anak, tampak berlutut di depan Pasukan Penjaga Perbatasan AS di Texas, meminta untuk dibolehkan memasuki AS setelah melewati pagar berduri dari Ciudad Juarez, Meksiko, pada 30 Januari 2024. (Foto: Reuters/Jose Luiz Gonzalez)
Seorang migran, yang masih anak-anak, tampak berlutut di depan Pasukan Penjaga Perbatasan AS di Texas, meminta untuk dibolehkan memasuki AS setelah melewati pagar berduri dari Ciudad Juarez, Meksiko, pada 30 Januari 2024. (Foto: Reuters/Jose Luiz Gonzalez)

Pada hari Kamis (29/2), Presiden Joe Biden dan mantan Presiden Donald Trump akan mengunjungi perbatasan selatan Amerika Serikat secara terpisah, menyoroti persaingan prioritas jangka pendek mereka dalam menangani apa yang mereka sepakati sebagai krisis migrasi yang serius.

Biden akan melakukan perjalanan ke Brownsville, sebuah kota berpenduduk 187.000 jiwa di ujung paling selatan Texas dan salah satu pintu masuk resmi utama bagi migran yang mencari suaka dan izin untuk tinggal dan bekerja di AS.

Selama di sana, ia akan bertemu dengan petugas penegakan imigrasi federal, pejabat penegak hukum, dan pemimpin lokal. Dia kemungkinan juga akan meminta Kongres untuk meloloskan rancangan undang-undang reformasi imigrasi bipartisan yang dinegosiasikan di Senat, yang telah diblokir oleh Partai Republik.

Sementara Trump akan melakukan perjalanan ke Eagle Pass, kota lain di Texas yang berjarak beberapa ratus kilometer ke arah utara yang dipenuhi oleh migran yang mencoba melintasi perbatasan secara ilegal. Banyak dari mereka juga mencari suaka dan seringkali berlindung di dalam dan sekitar kota sebelum mereka dapat pindah lebih jauh ke dalam wilayah Amerika untuk menunggu pemrosesan.

Trump diperkirakan akan menyampaikan pernyataan yang mengecam keadaan keamanan perbatasan dan menyalahkan Biden atas masalah tersebut. Trump mungkin juga akan membahas proposal imigrasi bipartisan yang dirancang oleh Senat, yang telah dikritiknya. Dia juga minta agar anggota parlemen dari Partai Republik tidak mendukung RUU tersebut.

Krisis migrasi

Migrasi melintasi perbatasan selatan telah meningkat tajam pada tahun-tahun setelah pandemi COVID-19. Data setahun penuh pada tahun 2023 menunjukkan bahwa pejabat Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan (CBP) mencatat lebih dari 2,4 juta migran sampai di perbatasan selatan tahun lalu, sebuah angka rekor. CBP juga melacak apa yang disebutnya sebagai “orang-orang yang lolos” – yakni individu-individu yang terlihat melintasi perbatasan oleh petugas CBP atau peralatan pengawasan tetapi tidak ditangkap. Sejak tahun 2021, badan tersebut telah mengidentifikasi sedikitnya 1,7 juta orang termasuk ke dalam daftar orang-orang yang lolos tersebut.

Dari jutaan orang yang melakukan kontak dengan petugas perbatasan saat menyeberang, banyak yang meminta suaka, sehingga memicu proses yang mengharuskan petugas imigrasi untuk menilai klaim mereka. Tumpukan kasus suaka saat ini sudah berlangsung selama bertahun-tahun, dan sejumlah besar pencari suaka dilepaskan ke dalam wilayah AS sambil menunggu kasus mereka disidangkan. [lt/rs]

Forum

XS
SM
MD
LG