Berlian langka berwarna merah muda senilai 25 karat ditemukan di antara koleksi perhiasan mantan ibu negara Filipina, Imelda Marcos, menurut balai lelang Christie's hari Selasa (24/11), setelah pemerintah negara itu meminta mereka menilai koleksi batu berharga tersebut.
Pemerintah Filipina dapat memutuskan untuk melelang koleksi tersebut setelah Christie's dan saingannya Sotheby's memeriksa tiga set perhiasan yang disita hampir tiga dekade lalu menyusul kejatuhan suami Imelda, mendiang mantan diktator Ferdinand Marcos.
"Kami mendapat temuan yang sangat menarik," ujar David Warren, direktur perhiasan di Christie's London. "Kami menemukan sebuah berlian berpotongan briolette senilai 25 karat. Warnanya merah muda, yang semakin langka."
Ia mengatakan bahwa berlian tersebut dapat berharga US$5 juta (Rp 68,4 miliar) dan akan meningkatkan nilai seluruh koleksi secara signifikan jika dilelang. Ketiga set koleksi itu dihargai antara $6 juta dan $8 juta tahun 1991.
Hanya ada tiga berlian murni berwarna merah muda dengan nilai lebih dari 10 karat yang telah dijual dalam hampir 250 tahun sejarah lelang, menurut Christie's.
Sebuah berlian merah muda berbentuk bantal dijual seharga $28,55 juta dalam penjualan perhiasan semi-tahunan Christie's di Jenewa pada 10 November.
Pemerintah Filipina telah mencoba melelang ketiga set perhiasan itu tahun 2005 tapi Imelda Marcos menantang langkah tersebut, mengklaim kepemilikan dari dua set perhiasan. Salah satunya ditemukan di istana presiden menyusul kepergian keluarga itu secara terburu-buru tahun 1986, dan satu lagi disita di Hawaii, tempat mereka sempat diasingkan.
Imelda Marcos, sekarang menjadi anggota Kongres, dikenal meninggalkan lebih dari 1.200 pasang sepatu ketika keluarganya melarikan diri. Ia bersumpah akan mendapatkan kembali aset-aset keluarga yang disita.
Ferdinand Marcos menjadi presiden hampir dua dekade sebelum ia digulingkan dalam pemberontakan yang didukung militer tahun 1986. Ia dituduh menimbun harta lebih dari $10 miliar saat menjabat, dan meninggal dunia di pengasingan tahun 1989.
Di antara aset-asetnya adalah lukisan-lukisan dari beberapa master seperti Monet, Picasso dan Van Gogh.
Pemerintah Filipina telah menunjukkan 750 potong dalam tiga set perhiasan tersebut kepada media. Koleksi tesebut, disimpan dalam ruang pengaman di bank sentral, termasuk rubi Burma, berlian India dan Afrika Selatan, dan emerald dari Kolombia.
"Ini menunjukkan berlebihannya rezim Marcos," ujar Andrew de Castro, komisioner badan negara yang ditugaskan mengambil harta yang ditimbun keluarga Marcos dan kroni-kroninya.
"Di saat rakyat menderita, mereka mengumpulkan perhiasan," tambahnya.
Sotheby's akan memeriksa koleksi itu hari Kamis. [hd]