Orang-orang Amerika ingin meyakini bahwa layanan kesehatan di negaranya adalah yang terbaik. Namun dalam laporan perkiraan harapan hidup yang dikeluarkan lembaga intelijen CIA baru-baru ini, Amerika Serikat berada di peringkat 51 di dunia.
Selain itu, warga Amerika membayar sedikitnya dua kali lebih banyak untuk layanan kesehatan dibandingkan sebagian besar negara maju, termasuk Inggris dan Perancis. Biaya-biaya ini memberatkan mereka yang tidak memiliki asuransi. Biaya-biaya ini juga berbeda dari rumah sakit satu ke yang lain.
Rickey Dana merupakan salah satu dari jutaan warga Amerika yang hidup dengan penyakit jangka panjang. Ia mengidap penyakit Lyme atau infeksi bakteri kronis yang membuatnya sering muntah-muntah.
Karena ia memiliki sejarah depresi, perusahaan-perusahaan asuransi menolaknya atau mengajukan premi yang tidak terjangkau. Tagihan rumah sakit pun menumpuk.
Dokter memberinya empat macam obat dan memintanya beristirahat. Tapi ia stress karena memikirkan bagaimana caranya bertahan setelah kehilangan pekerjaan dan membayar tagihan ribuan dolar.
Data baru yang dikeluarkan pemerintah AS Mei ini menunjukkan bahwa biaya rumah sakit jauh berbeda-beda. Sebagai contoh, untuk prosedur yang sama, satu rumah sakit meminta bayaran US$12.000 atau $37.000 di negara bagian Arkansas; $35.000 sampai sekitar $100.000 di California; dan $14.000 atau $32.000 di Virginia.
Dr. Gerard Anderson yang mengepalai Pusat Keuangan dan Manajemen Rumah Sakit Johns Hopkins mengatakan rumah-rumah sakit telah memberlakukan marjin yang terlalu tinggi dlaam 30 tahun terakhir sehingga sangat jauh dari biaya sebenarnya.
"Bukan karena harus membayar biaya layanan dan gaji perawat atau tenaga kerja lainnya, tapi itu biaya yang mereka tentukan sendiri," ujar Anderson.
Michelle Katz, perawat dan konsultan layanan kesehatan, mengatakan praktik pembiayaan tersebut tidak adil.
"Harus ada pengaturan, transparansi sehingga orang tidak perlu stress akan berhutang setelah pergi ke rumah sakit," ujarnya.
Jutaan warga Amerika seperti Dana berharap reformasi layanan kesehatan dari pemerintahan Obama, yang akan diberlakukan tahun depan, akan memperbaiki biaya yang selangit ini. Undang-Undang Layanan Terjangkau akan memberikan puluhan juta orang Amerika akses baru terhadap layanan-layanan kesehatan. Namun Dr. Anderson mengatakan biaya yang tidak konsisten dan liar tidak akan turun, melainkan hanya membatasi tingkat kenaikan.
Dana telah mendaftar untuk bantuan keuangan, yang membuat tagihannya berkurang dari $40,000 menjadi $10,000.
Meski demikian, sisa biaya tetap membebaninya sehingga ia tidak memiliki pilihan selain meninggalkan rumahnya dan mencari tempat tinggal yang lebih murah. (VOA/Carla Babb)
Selain itu, warga Amerika membayar sedikitnya dua kali lebih banyak untuk layanan kesehatan dibandingkan sebagian besar negara maju, termasuk Inggris dan Perancis. Biaya-biaya ini memberatkan mereka yang tidak memiliki asuransi. Biaya-biaya ini juga berbeda dari rumah sakit satu ke yang lain.
Rickey Dana merupakan salah satu dari jutaan warga Amerika yang hidup dengan penyakit jangka panjang. Ia mengidap penyakit Lyme atau infeksi bakteri kronis yang membuatnya sering muntah-muntah.
Karena ia memiliki sejarah depresi, perusahaan-perusahaan asuransi menolaknya atau mengajukan premi yang tidak terjangkau. Tagihan rumah sakit pun menumpuk.
Dokter memberinya empat macam obat dan memintanya beristirahat. Tapi ia stress karena memikirkan bagaimana caranya bertahan setelah kehilangan pekerjaan dan membayar tagihan ribuan dolar.
Data baru yang dikeluarkan pemerintah AS Mei ini menunjukkan bahwa biaya rumah sakit jauh berbeda-beda. Sebagai contoh, untuk prosedur yang sama, satu rumah sakit meminta bayaran US$12.000 atau $37.000 di negara bagian Arkansas; $35.000 sampai sekitar $100.000 di California; dan $14.000 atau $32.000 di Virginia.
Dr. Gerard Anderson yang mengepalai Pusat Keuangan dan Manajemen Rumah Sakit Johns Hopkins mengatakan rumah-rumah sakit telah memberlakukan marjin yang terlalu tinggi dlaam 30 tahun terakhir sehingga sangat jauh dari biaya sebenarnya.
"Bukan karena harus membayar biaya layanan dan gaji perawat atau tenaga kerja lainnya, tapi itu biaya yang mereka tentukan sendiri," ujar Anderson.
Michelle Katz, perawat dan konsultan layanan kesehatan, mengatakan praktik pembiayaan tersebut tidak adil.
"Harus ada pengaturan, transparansi sehingga orang tidak perlu stress akan berhutang setelah pergi ke rumah sakit," ujarnya.
Jutaan warga Amerika seperti Dana berharap reformasi layanan kesehatan dari pemerintahan Obama, yang akan diberlakukan tahun depan, akan memperbaiki biaya yang selangit ini. Undang-Undang Layanan Terjangkau akan memberikan puluhan juta orang Amerika akses baru terhadap layanan-layanan kesehatan. Namun Dr. Anderson mengatakan biaya yang tidak konsisten dan liar tidak akan turun, melainkan hanya membatasi tingkat kenaikan.
Dana telah mendaftar untuk bantuan keuangan, yang membuat tagihannya berkurang dari $40,000 menjadi $10,000.
Meski demikian, sisa biaya tetap membebaninya sehingga ia tidak memiliki pilihan selain meninggalkan rumahnya dan mencari tempat tinggal yang lebih murah. (VOA/Carla Babb)