Presiden terpilih Amerika Joe Biden mengatakan pada hari Kamis (3/12) bahwa dia akan meminta warga Amerika agar memakai masker selama 100 hari ketika dia mulai menjabat pada 20 Januari.
Dalam wawancara dengan Jake Tapper dari jaringan televisi CNN, Biden mengatakan, “Pada hari pertama saya dilantik, saya akan meminta publik selama 100 hari untuk memakai masker. Hanya 100 hari memakai masker – tidak selamanya, hanya 100 hari, dan saya pikir kita akan melihat penurunan yang signifikan” dalam kasus virus corona yang melonjak ke rekor tertinggi dalam beberapa hari terakhir dengan peningkatan jumlah kematian setiap hari.
Secara keseluruhan, lebih dari 14 juta orang telah terinfeksi dan lebih dari 275.000 telah meninggal dunia karena COVID-19 di Amerika, menurut Universitas Johns Hopkins.
Gubernur California Gavin Newsom mengatakan negara bagian itu akan mulai memberlakukan perintah tinggal di rumah secara regional bagi penduduknya. Perintah itu akan dimulai ketika unit perawatan intensif di rumah sakit di lima wilayah negara bagian itu mencapai lebih dari 85% kapasitas, sesuatu yang belum terjadi, tetapi diperkirakan akan segera terjadi.
Di Korea Selatan, lonjakan kasus COVID-19 membuat para pejabat kesehatan masyarakat mendesak warga agar tidak merayakan Natal dan Tahun Baru dengan pertemuan secara langsung, tetapi menjadikannya sebagai perayaan secara daring.
Korea Selatan melaporkan 629 kasus virus corona pada hari Jumat, tertinggi dalam sembilan bulan di negara yang selama berbulan-bulan telah menjadi model penanggulangan virus itu.
Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea mengatakan 463 infeksi baru berasal dari Seoul dan sekitarnya.
Sementara Amerika mempersiapkan rencana untuk meluncurkan vaksin COVID-19, para pejabat memperingatkan pada hari Kamis bahwa para peretas menarget perusahaan-perusahaan yang berperan penting dalam peluncuran vaksin itu. [lt/ab]