Dalam pertemuan puncak kelompok informal yang dikenal sebagai Quad di Tokyo hari Selasa (24/5), Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, Perdana Menteri India Narendra Modi dan Perdana Menteri Australia yang baru terpilih Anthony Albanese, bergabung dengan Presiden AS Joe Biden dalam mengutuk perang di Ukraina.
“Kita sedang menelusuri sebuah masa suram dalam sejarah bersama kita. Perang Rusia yang brutal dan tidak beralasan terhadap Ukraina itu memicu bencana kemanusiaan,” kata Biden.
Dalam pesan yang jelas ditujukan kepada China, Quad (kelompok Australia, India, Jepang, dan AS) bertekad untuk mencegah tindakan permusuhan serupa di Asia.
Perdana Mentri Jepang, Fumio Kishida mengatakan, "Kami juga sepakat bahwa upaya sepihak untuk mengubah status quo dengan paksa tidak akan pernah diterima di mana pun."
Sehari setelah menyatakan dia akan menggunakan kekuatan untuk membela Taiwan jika China menyerang, Biden mengatakan kebijakan ambigu (bermakna ganda) AS terhadap negara itu, tidak berubah.
"Kebijakan tidak berubah sama sekali. Saya menyatakan itu ketika saya membuat pernyataan kemarin."
Sementara, banyak yang khawatir akan invasi China ke Taiwan, kegiatan militer China paling terasa di perairan yang disengketakan di Laut Cina Selatan, tempat Beijing membangun pulau-pulau buatan. China meningkatkan anggaran militernya dan kini mempunyai anggaran pertahanan terbesar kedua di dunia setelah Amerika.
Direktur Institut untuk Program Keamanan International, Sam Roggeveen mengatakan melalui Skype, “Dalam hal kemampuan (China) masih sangat jauh di bawah Amerika, tetapi negara itu mengejar cukup cepat setidaknya di Asia Pasifik, atau di seluruh dunia.”
Selagi pertemuan Quad hari Selasa, Rusia mengatakan telah melakukan patroli udara bersama dengan China di atas perairan Jepang dan Laut Cina Timur. Pihaknya merilis video pesawat tersebut. [ps/jm]