Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Selasa (2/11), mengumumkan komitmen iklim yang luas dan ambisius serta menyampaikan kecaman pedas kepada saingannya yang tidak melakukan hal yang sama. Pengumuman ini disampaikan ketika para pemimpin dari 100 lebih negara bertemu untuk hari kedua dan terakhir pembicaraan di Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang juga dikenal sebagai COP26, di Glasgow.
Pemerintahan Biden, Selasa (2/11), mengumumkan akan bergabung dengan peserta lain dalam menandatangani perjanjian penting untuk menghentikan deforestasi dan memulihkan 200 juta hektar hutan dan ekosistem lainnya pada 2030. Selain itu, Biden meluncurkan sebuah rencana yang menyatukan berbagai sektor pemerintah AS — termasuk departemen Energi, Pertanian, Transportasi, Perumahan dan Pembangunan Perkotaan, dan Dalam Negeri — untuk mengurangi emisi metana.
Namun ketika memuji pencapaian itu, Biden juga menyerang dua pemimpin yang tidak menghadiri langsung pertemuan COP26 : Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Saya rasa itu adalah kesalahan besar, terus terang untuk China, dan ini mengarah kembali pada ketidakhadiran China" kata Biden. "Seluruh dunia akan melihat ke China dan mengatakan, 'Nilai tambah apa yang mereka berikan?' Dan mereka telah kehilangan kemampuan untuk mempengaruhi orang-orang di seluruh dunia dan semua orang di sini di COP, demikian pula pendapat saya mengenai Rusia."
KTT tahun ini diadakan berdasarkan perjanjian yang mengikat secara hukum yang ditandatangani 196 pihak, termasuk AS, Rusia, dan China, enam tahun lalu di Paris. Perjanjian internasional mengikat negara-negara tersebut untuk memulai pengurangan emisi yang bertujuan untuk membatasi pemanasan planet hingga 1,5 derajat Celcius di atas tingkat pra-industri. [my/jm]