Presiden AS Joe Biden membanggakan penurunan harga bensin saat menggelar pertemuan virtual dengan tim ekonominya hari Jumat (22/7). Ia mengatakan, harga bensin di SPBU “menurun setiap hari sepanjang musim panas selama 38 hari berturut-turut.”
“Saya terus berusaha memastikan agar ketika harga minyak turun, harga di SPBU turun saat itu juga,” kata Biden dalam pertemuan itu. “Kabar baiknya penurunan ini sedang terjadi, tapi tidak terjadi cukup cepat. Kita sudah membuat kemajuan, tapi harganya masih tetap terlalu tinggi.”
Biden mengatakan pemerintahannya akan mencari cara untuk meningkatkan produksi minyak dari tambang dan izin yang sudah ada. Ia juga menyerukan industri minyak AS untuk turut berkontribusi.
“Pesan saya kepada perusahaan-perusahaan ini: gunakan izin (yang sudah diberikan) atau lepaskan izin-izin itu,” kata Biden. “Kedua, saya memberi tahu pihak industri: Anda mendapatkan keuntungan mencapai rekor berkat perang Putin di Ukraina. Gunakan keuntungan itu untuk meningkatkan produksi dan proses pemurnian. Jangan gunakan keuntungan itu untuk membeli kembali saham dan dividen Anda.”
Biden mengatakan, sambil berusaha terus menurunkan harga bensin di Amerika, solusi jangka panjangnya adalah “ekonomi energi bersih” yang berfokus pada energi terbarukan dan kendaraan listrik yang lebih terjangkau.
Biden menghadiri pertemuan itu secara virtual melalui layar besar, setelah ia dinyatakan positif mengidap COVID-19 pada Kamis (21/7).
Para wartawan diperkenankan memasuki auditorium Gedung Putih, di mana para penasihat duduk, untuk menyaksikan beberapa menit pertama pertemuan itu. Ketika mereka menanyakan kabarnya, Biden mengacungkan jempol tangannya.
Suara sang presiden terdengar lebih rendah selama pertemuan, namun ia mengaku “merasa lebih baik dari pada kedengarannya.”
Presiden baru saja menyelesaikan hari pertama pengobatan Paxlovid, obat antivirus untuk mengurangi tingkat keparahan COVID-19. Gejala utama yang dialami Biden antara lain pilek, pusing dan batuk ringan, menurut Dr. Kevin O’Connor. [rd/pp]
Forum