Pemilih Demokrat, Selasa (18/3) mendukung Mantan Wakil Presiden AS Joe Biden dengan selisih suara besar dalam pemilihan pendahuluan di tiga negara bagian, Florida, Illinois dan Arizona. Ini sekaligus memperkuat posisinya dalam upaya menjadi kandidat presiden dari Partai Demokrat yang akan menantang Presiden Donald Trump dalam pemilu November mendatang.
Biden mengatakan pihaknya semakin dekat untuk menjadi calon presiden dari Partai Demokrat, dan pihaknya mencapai hal itu dengan membangun koalisi luas yang diperlukan untuk menang dalam pemilu mendatang
Dengan kemenangan tersebut, Biden telah meraih lebih dari separuh delegasi yang diperlukan untuk meraih nominasi dari partainya.
Berdasarkan exit poll, ia mengalahkan pesaingnya, Senator Vermont Bernie Sanders di kalangan pemilih kulit hitam, moderat dan lansia. Sebagian dari mereka mengalihkan pilihan dari Sanders ke Biden.
Pemilihan pendahuluan ini dibayang-bayangi oleh perebakan virus corona. Para pejabat di Ohio menangguhkan pemungutan suara, karena sebagian pemilih mungkin tidak tahu mereka tertular virus itu.
Gubernur Ohio Mike DeWine mengatakan orang bisa saja pergi memberikan suara dan mereka mungkin menyebarkan virus corona.
Jajak pendapat mengindikasikan layanan kesehatan sebagai keprihatinan utama di kalangan pemilih.
Biden mengemukakan, mengatasi pandemi virus corona merupakan keadaan darurat nasional, mirip seperti berperang. Penanganannya membutuhkan kepemimpinan dan kerjasama dari semua tingkat di pemerintahan, lanjutnya.
Sebagian pendukung Biden menyatakan ia bukanlah pilihan pertama mereka.
Akan tetapi seperti dikemukakan Toni Benjamin, seorang pemilih di Arizona, Biden merupakan calon yang cocok baginya antara lain karena kinerja dan diplomasinya. Biden memiliki sikap seorang presiden meskipun ia seorang wakil presiden.Sejumlah negara bagian lainnya juga menangguhkan pemilihan pendahuluan karena kekhawatiran mengenai pandemi corona. [uh/ab]
