Pada hari ketika banyak pengendara di Amerika Serikat bagian tenggara tidak dapat menemukan bahan bakar karena kelangkaan, Presiden Joe Biden mempromosikan peralihan ke kendaraan listrik sambil memperingatkan bahwa China berada di depan dalam perlombaan untuk membangun mobil generasi berikutnya.
“Mereka pikir mereka akan menang, tapi saya punya kabar untuk mereka. Mereka tidak akan memenangkan perlombaan ini. Kami tidak bisa membiarkan mereka. Kami harus bergerak cepat,” kata presiden saat berkunjung ke pabrik di Michigan tempat pembuatan truk pickup listrik.
Ford pada hari Rabu (19/5) secara resmi akan meluncurkan truk model F-150 Lightning, versi all-electric (sepenuhnya listrik) dari truk pickup terlarisnya, yang dikendarai presiden di jalur uji coba setelah sambutannya.
“Kami akan menetapkan kecepatan baru untuk kendaraan listrik,” janji Biden. “Itu berarti membalikkan standar efisiensi dan emisi kendaraan yang picik dari pemerintahan sebelumnya.”
Presiden membuat pernyataan tersebut setelah melakukan tur keliling Pusat Kendaraan Listrik Ford Rouge di Dearborn, yang merupakan perjalanan terakhirnya untuk mempromosikan paket legislatif revitalisasi ekonomi yang luas.
“Kami berada di titik perubahan di Amerika,” kata Presiden kepada sekelompok karyawan Ford dalam tur itu.
Paket “Rencana Pekerjaan Amerika” senilai $2 triliun yang diajukan Biden, dan perlu disetujui oleh Kongres, meminta dana sebesar $174 miliar untuk kendaraan listrik. Dia juga telah menetapkan tujuan untuk mencapai nol emisi karbon untuk ekonomi AS selambat-lambatnya pada tahun 2050.
Untuk mencapai tujuan itu, pembangkit listrik tenaga nuklir yang ada “akan menjadi sangat penting,” kata penasihat iklim nasional Gedung Putih, Gina McCarthy, dalam acara virtual yang diadakan oleh Pusat Kebijakan Energi Global, Universitas Columbia pada hari Selasa (18/5). [lt/em]