Presiden Joe Biden, didampingi istrinya Jill Biden, pada Senin (6/1) mengunjungi Bourbon Street untuk memberikan penghormatan bagi korban serangan truk yang menewaskan 14 orang di New Orleans pada tahun baru.
Keduanya berhenti di sebuah tugu peringatan yang dibuat di dekat kawasan pesta turis yang terkenal, “The Big Easy,” tempat tersangka Shamsud-Din Jabbar mengendarai truk pikap melewati kerumunan padat.
Setelah ibu negara meletakkan karangan bunga di lokasi, keduanya menundukkan kepala sejenak untuk mengheningkan cipta. Biden, yang dikenal sebagai penganut Katolik taat, lalu membuat tanda salib sebelum meninggalkan lokasi.
Biden dan istrinya juga menemui para penyintas, keluarga korban tewas, serta aparat penegak hukum yang terdampak, sebelum kemudian menuju Katedral St. Louis di kota tersebut untuk mengikuti ibadah peringatan lintas agama.
Biden telah meminta “sumber daya federal tambahan guna membantu Kota New Orleans bersiap menghadapi acara-acara besar mendatang,” ujar juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre pada Senin di Air Force One dalam perjalanan menuju New Orleans.
Acara besar yang dimaksud termasuk Mardi Gras—karnaval selama sepekan di kota ini yang akan berakhir 4 Maret—serta pertandingan Super Bowl NFL pada 9 Februari mendatang.
Serangan pada dini hari tahun baru tersebut masih diselidiki oleh FBI, yang menyebutnya sebagai “aksi terorisme.”
Jabbar, seorang veteran Angkatan Darat AS yang tewas dalam baku tembak dengan polisi usai serangan, diketahui pernah mengungkapkan dukungannya terhadap kelompok ISIS di media sosial.
Sebuah bendera ISIS terlihat terpasang di tiang bagian belakang kendaraan yang digunakannya dalam aksi serangan mematikan itu. [th/lt]
Forum