Presiden AS Joe Biden mengatakan kepada aktivis pengendalian senjata di Washington pada hari Selasa (11/6), bahwa ia memerlukan bantuan mereka untuk memperkuat undang-undang pengendalian senjata api.
“Kami membutuhkan Anda untuk mengatasi tentangan yang tak henti-hentinya soal senjata, dari produsen senjata. Dan banyak politisi yang menentang undang-undang yang masuk akal tentang pengendalian senjata api,” ujarnya.
Biden menyerukan larangan federal terhadap senjata serbu dan mengecam lawan-lawannya dari Partai Republik, karena berusaha menutup Biro pengendalian Alkohol, Tembakau, Senjata Api, dan Bahan Peledak atau ATF, yang bertanggung jawab memerangi kejahatan senjata.
“Anda tidak bisa pro pada penegakan hukum dan mendukung penghapusan ATF. Anda tidak bisa melakukannya. Ini keterlaluan."
Hampir sepertiga warga Amerika mengatakan, mereka memiliki senjata, menurut lembaga riset Pew Research Center.
Sementara, kandidat presiden dari Partai Republik, Donald Trump, mengatakan kepada lobi senjata terbesar Amerika pada Mei bahwa Biden ingin melarang senjata.
“Jika rezim Biden menjabat empat tahun lagi, mereka akan mengambil senjata Anda, saya yakin 100%,” tukasnya.
Trump mengatakan, hak kepemilikan senjata dalam Amandemen Kedua Konstitusi AS akan dijamin jika ia terpilih, namun terancam jika Biden yang terpilih.
“Jika mereka menang, negara kita akan dihancurkan dengan berbagai cara. Amandemen Kedua itu akan diubah. Tetapi jika saya yang menang, jaminan untuk kepemilikan senjata api akan tetap ada.”
Trump mengatakan kepada Persatuan Senjata Api (Senapan) Nasional (NRA) bahwa pemilik senjata akan membuatnya menang pada pemilu November nanti.
“Mereka adalah patriot sejati. Mereka orang-orang hebat. Kita akan melakukan hal-hal yang tidak dapat dipercaya oleh siapa pun. Kita akan memenangkan pemilu ini pada tingkat yang belum pernah terjadi,” imbuh Trump.
Rekor Trump sebagai presiden dalam pengendalian senjata api adalah alasan untuk tidak memilihnya kembali, kata Biden.
“Pendahulu saya mengatakan dalam konvensi NRA baru-baru ini bahwa dia bangga, saya kutip, saya tidak melakukan apa pun terhadap senjata ketika saya menjadi presiden. Dengan tidak melakukan apa-apa, ia (Trump) memperburuk situasi.”
Biden berbicara tentang senjata pada Selasa, hari ketika putranya, Hunter, dinyatakan bersalah atas tiga dakwaan, mencakup pembelian senjata api secara ilegal.
Joe Biden tidak berbicara mengenai putusan dewan juri terhadap putranya, namun mengeluarkan pernyataan tertulis yang mengatakan, ia akan menerima hasil persidangan itu dan menghormati proses pengadilan. Hunter Biden adalah anak pertama presiden AS yang menjabat yang dinyatakan bersalah atas tindak pidana. Ia dijadwalkan diadili atas tuduhan terpisah, yaitu penipuan pajak federal pada bulan September. [ps/ka]
Forum