Presiden AS Joe Biden hari Senin (15/11) dijadwalkan mengadakan acara di Gedung Putih, di mana ia akan menandatangani sebuah UU mengenai infrastruktur bernilai 1 triliun dolar, yang mendapat persetujuan akhir dari Kongres setelah perundingan selama berbulan-bulan.
Legislasi itu menyerukan pengeluaran besar-besaran di berbagai penjuru Amerika untuk mengatasi jalan dan jembatan yang hancur, meningkatkan layanan kereta api dan memperluas transportasi publik.
Gedung Putih menyatakan acara penandatanganan hari Senin (15/11) akan diikuti para gubernur dan wali kota dari partai Demokrat dan Republik, serta para pemimpin serikat pekerja dan pengusaha.
Legislasi itu mencakup miliaran dolar untuk mengatasi kesenjangan dalam mengakses internet broadband, terutama bagi keluarga berpenghasilan rendah, kawasan pedesaan dan komunitas kesukuan.
Selain itu ada pula program-program untuk mendukung jaringan listrik negara, selain sistem air dan pengolahan limbah. Bandara juga akan diperbaiki, dan ada juga dana yang dijanjikan untuk membangun stasiun-stasiun pengecasan untuk mobil listrik serta untuk membeli kendaraan listrik dan hibrida untuk bus sekolah.
Gedung Putih hari Minggu (14/15) mengumumkan mantan Wali Kota New Orleans Mitch Landrieu dipilih untuk mengawasi rencana infrastruktur itu.
Biden dan beberapa menteri kabinetnya telah mengadakan berbagai acara untuk menyoroti manfaat paket prasarana itu. Setelah menandatangani legislasi itu hari Senin, ia dijadwalkan untuk menuju ke negara bagian New Hampshire pada hari Selasa (16/11) untuk mengunjungi jembatan yang termasuk di antara struktur yang sangat memerlukan perbaikan. Hari Rabu, ia dijadwalkan menghadiri kegiatan di sebuah pabrik pembuatan mobil listrik di Michigan. [uh/lt]