Tautan-tautan Akses

Biden Gaungkan Keberhasilan Mandat Vaksin COVID-19


Presiden AS Joe Biden tampak menyilangkan jarinya ketika merespon pertanyaan wartawan mengenai persetujuan pagu utang AS saat ia tiba di Bandara O'Hare International di Chicago pada 7 October 2021. (Foto: AP/Susan Walsh)
Presiden AS Joe Biden tampak menyilangkan jarinya ketika merespon pertanyaan wartawan mengenai persetujuan pagu utang AS saat ia tiba di Bandara O'Hare International di Chicago pada 7 October 2021. (Foto: AP/Susan Walsh)

Hampir sebulan setelah mengumumkan peraturan yang mewajibkan jutaan warga Amerika Serikat (AS) untuk mendapat suntikan vaksin COVID-19, Presiden Joe Biden pada Kamis (7/10) menggaungkan keberhasilan program tersebut dalam kunjungannya ke Chicago, Illinois.

Dalam pernyataan yang diberikannya di Clayco, sebuah perusahaan konstruksi, Biden mengatakan, perintah mandatnya terbukti efektif dan kini jutaan warga Amerika telah mendapat suntikan vaksin sejak peraturan tersebut diumumkan.

“Kita tahu tidak ada jalan lain untuk mengalahkan pandemi ini selain mengusahakan mayoritas warga Amerika divaksinasi. Kita belum sampai di sana, kita harus mengalahkan pandemi ini,” kata Biden.

Seorang pasien menerima vaksin COVID-19 merek Pfizer di salah satu klinik di Southfield, Michigan, AS, pada 29 September 2021. (Foto: Reuters/Emily Elconin)
Seorang pasien menerima vaksin COVID-19 merek Pfizer di salah satu klinik di Southfield, Michigan, AS, pada 29 September 2021. (Foto: Reuters/Emily Elconin)

Ia juga mengatakan bahwa mandat,tersebut, yang menurutnya mendapatkan dukungan publik secara luas, berdampak baik untuk pemulihan ekonomi di negaranya dan

Jajak pendapat yang dilakukan oleh Universitas Quinnipiac yang diterbitkan pada awal minggu ini menunjukkan dukungan publik atas penanganan pandemi COVID-19 oleh Biden mencapai 48 persen. Ada sekitar 50 persen yang tidak mendukung cara penanganan yang dilakukan oleh pemerintahan Biden.

Bulan lalu, Biden mengumumkan rencana yang mewajibkan vaksinasi di perusahaan yang memiliki karyawan sebanyak 100 atau lebih. Mereka yang tidak divaksinasi harus menjalani tes COVID-19 setiap minggunya. Mandat ini berdampak pada lebih dari 100 juta pekerja di Amerika. (jm/em)

XS
SM
MD
LG