Tautan-tautan Akses

Biden, Harris Sebut Pembunuhan Pemimpin Hizbullah oleh Israel Sebagai "Tindakan Keadilan"


Presiden AS Joe Biden meninggalkan Gereja Katolik Roma St. Edmond di Rehoboth Beach, Delaware, Sabtu, 28 September 2024. (Foto: Mark Schiefelbein/AP Photo)
Presiden AS Joe Biden meninggalkan Gereja Katolik Roma St. Edmond di Rehoboth Beach, Delaware, Sabtu, 28 September 2024. (Foto: Mark Schiefelbein/AP Photo)

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Sabtu (28/9) mengatakan bahwa serangan Israel yang menewaskan pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, sebagai "tindakan keadilan” bagi para korban “pemerintahan teror” yang telah berlangsung selama empat dekade.

Biden melontarkan komentar itu setelah kelompok Hizbullah Lebanon mengonfirmasi pada Sabtu pagi bahwa Nasrallah, salah satu pendiri kelompok itu, tewas dalam serangan udara Israel di Beirut sehari sebelumnya.

Biden mengatakan bahwa operasi untuk menyingkirkan Nasrallah terjadi dalam konteks konflik yang lebih luas yang dimulai dengan pembantaian warga Israel oleh Hamas pada 7 Oktober 2023.

“Nasrallah, keesokan harinya, membuat keputusan penting untuk bergandengan tangan dengan Hamas dan membuka apa yang dia sebut sebagai ‘front utara’ melawan Israel,” kata Biden dalam sebuah pernyataan.

Dia juga mencatat bahwa Hizbullah di bawah pengawasan Nasrallah bertanggung jawab atas kematian ribuan orang Amerika, Israel dan Lebanon.

Hizbullah melancarkan serangan terhadap kepentingan AS termasuk serangan bom dengan menggunakan truk di Kedutaan Besar AS dan barak pasukan multinasional di Beirut pada 1983 serta penculikan kepala kantor Badan Intelijen Pusat di Beirut, yang meninggal saat disandera. AS mengatakan para pemimpin Hizbullah mempersenjatai dan melatih milisi yang melakukan serangan terhadap pasukan AS selama perang di Irak.

Gedung Putih memandang kematian Nasrallah sebagai pukulan besar bagi Hizbullah. Pada saat yang sama, pemerintah telah berusaha untuk mengambil langkah hati-hati dalam upayanya menahan perang Israel dengan Hamas di Palestina agar tidak meledak menjadi konflik regional besar-besaran. Seperti Hizbullah, Hamas juga didukung oleh Iran.

Tak lama setelah serangan tersebut, Gedung Putih dan Pentagon dengan cepat pada Jumat (27/9), mengatakan secara terbuka bahwa Israel tidak memberikan peringatan dini mengenai operasi tersebut.

“Presiden Biden dan saya tidak ingin melihat konflik di Timur Tengah meningkat menjadi perang regional yang lebih luas,” kata Wakil Presiden Kamala Harris dalam sebuah pernyataan pada Sabtu.

Dalam pernyataannya, Harris juga mendengungkan deskripsi Biden tentang “tindakan keadilan.”

Dia menambahkan, “diplomasi tetap merupakan jalan terbaik untuk melindungi warga sipil dan mencapai stabilitas abadi di kawasan.”

Sejumlah demonstran meneriakkan slogan anti-Israel dalam demo di Lapangan Palestina, Teheran, menyusul konfirmasi tewashnya pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, Sabtu, 28 September 2024. (Foto: Atta Kenare/AFP)
Sejumlah demonstran meneriakkan slogan anti-Israel dalam demo di Lapangan Palestina, Teheran, menyusul konfirmasi tewashnya pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, Sabtu, 28 September 2024. (Foto: Atta Kenare/AFP)

Konfirmasi kematian Nasrallah terjadi dalam minggu yang dimulai dengan para pembantu keamanan nasional utama Biden bekerja di sela-sela sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menggalang dukungan bagi gencatan senjata Israel-Hizbullah selama 21 hari. Mereka berharap gencatan senjata itu bisa membuka awalan baru pada upaya untuk mengamankan gencatan senjata di Gaza.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dalam pidatonya di hadapan PBB pada Jumat, bersumpah untuk melanjutkan operasi melawan Hizbullah sampai puluhan ribu warga Israel yang kehilangan tempat tinggal akibat serangan roket dapat kembali ke rumah mereka. Tak lama kemudian, Israel melancarkan serangan yang menewaskan Nasrallah.

Biden pada Sabtu menegaskan kembali bahwa dia ingin menyaksikan gencatan senjata baik di Gaza maupun antara Israel dan Hizbullah.

“Sudah saatnya kesepakatan ini diselesaikan, ancaman terhadap Israel disingkirkan, dan kawasan Timur Tengah yang lebih luas mendapatkan stabilitas yang lebih besar,” kata Biden.

Presiden Iran Masoud Pezeshkian menuduh Amerika Serikat mendukung pembunuhan yang menewaskan Nasrallah dan puluhan orang lainnya.

“Masyarakat dunia tidak akan lupa bahwa perintah serangan teroris dikeluarkan dari New York dan Amerika tidak dapat melepaskan diri dari keterlibatan mereka dengan Zionis,” kata Pezeshkian dalam sebuah pernyataan yang dibacakan dan disiarkan di televisi pemerintah Iran. [ft]

XS
SM
MD
LG