Presiden Joe Biden mengatakan pada Rabu (24/7) malam bahwa ia “mengalihkan obor kepada generasi baru” ketika ia menjelaskan pengunduran dirinya yang tiba-tiba dari pemilihan presiden tahun 2024 kepada warga Amerika Serikat untuk pertama kalinya di kantornya, Ruang Oval Gedung Putih di Washington.
“Saya menghormati kantor ini,” kata Biden. “Tetapi saya lebih mencintai negara saya.”
Biden, 81, menolak tekanan selama berminggu-minggu dari Partai Demokrat untuk mengundurkan diri setelah sesi debat yang mengecewakan pada 27 Juni, dengan mengatakan bahwa hanya “Tuhan Yang Mahakuasa” yang dapat meyakinkannya untuk mundur.
“Saya telah memutuskan bahwa cara terbaik ke depannya adalah mengalihkan kepemimpinan ini kepada generasi baru. Itu adalah cara terbaik untuk mempersatukan bangsa kita,” kata Biden.
Biden mengambil keputusan tersebut setelah berhari-hari melakukan pencarian jati diri dan mempertimbangkan sejumlah hasil jajak pendapat yang memperkirakan ia akan kalah dari Donald Trump dari Partai Republik pada pemilihan November mendatang. Apalagi muncul prediksi bahwa kekalahannya – jika terjadi – akan ikut merugikan rekan-rekannya dari Partai Demokrat.
“Hal hebat tentang Amerika adalah, raja dan diktator bukanlah yang berkuasa. Rakyatlah yang berkuasa. Sejarah ada di tangan Anda. Kekuasaan ada di tangan Anda. Gagasan tentang Amerika – ada di tangan Anda,” kata Biden.
Itu adalah pernyataan publik pertama Biden sejak ia mengumumkan pada hari Minggu (21/7) melalui media sosial bahwa ia memutuskan untuk tidak mencalonkan diri kembali pada 5 November.
Biden adalah presiden petahana pertama yang tidak mencalonkan diri kembali sejak tahun 1968 ketika Lyndon Johnson, yang mendapat kecaman karena caranya menangani Perang Vietnam, tiba-tiba menarik diri dari kampanyenya pada tanggal 31 Maret.
Biden juga bergabung dengan James K. Polk, James Buchanan, Rutherford B. Hayes, Calvin Coolidge, dan Harry Truman sebagai presiden yang semuanya memutuskan untuk tidak mencalonkan diri untuk masa jabatan kedua.
Biden menghadapi seruan untuk mundur setelah penampilannya yang buruk dalam debatnya melawan Trump yang menimbulkan pertanyaan meresahkan tentang ketajaman mentalnya.
Namun, sejak dia mengundurkan diri, Partai Demokrat mendukungnya, memberikan penghormatan atas karakter dan rekam jejaknya sebagai presiden.
Sekelompok staf masuk ke Gedung Putih sebelumnya pada Rabu malam untuk menonton pidato Biden bersama-sama. Seorang pejabat mengatakan resepsi dan kegiatan nonton bersama diadakan di Gedung Putih.
Biden mengatakan dia akan fokus pada pekerjaannya sebagai presiden selama sisa enam bulan masa jabatannya. Dia akan bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Kamis (25/7) untuk membahas upaya untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.
Ini adalah keempat kalinya Biden menggunakan Ruang Oval untuk pidato resmi sejak menjabat pada tahun 2021. Pidato terakhirnya di Ruang Oval adalah pada tanggal 15 Juli ketika ia mendesak masyarakat Amerika Serikat untuk mendinginkan retorika politik setelah percobaan pembunuhan terhadap Trump terjadi.
Karier politik Biden dimulai ketika ia terpilih menjadi anggota Senat pada tahun 1972 di mana saat itu ia berusia 29 tahun. Ia menjadi senator AS termuda keenam. Dia akan mengakhiri masa jabatannya di Gedung Putih pada 20 Januari 2025, sebagai presiden Amerika tertua ketika usianya mencapai 82 tahun.
“Membela demokrasi lebih penting daripada jabatan apa pun,” kata Biden. “Saya mendapatkan kekuatan, dan menemukan kegembiraan, saat mengabdi kepada rakyat Amerika. Namun tugas suci untuk menyempurnakan persatuan kita ini bukan tentang saya. Ini tentang Anda. Keluarga Anda. Masa depan Anda. Ini tentang ‘Kita Rakyat Amerika.’” [ab/ps]
Forum