Presiden terpilih Joe Biden akan mengusulkan suntikan dana $ 1,9 triliun pada ekonomi AS ketika ia menjabat minggu depan, sementara bukti-bukti pemulihan ekonomi dari penurunan tajam yang disebabkan oleh Covid-19 tampak mengkhawatirkan .
Dengan Partai Demokrat mengendalikan kedua majelis Kongres, DPR dan Senat, Biden berkesempatan meloloskan paket bantuan pandemi besar-besaran ketiga Amerika.
Proposal yang dirilis Kamis dan dijuluki Rencana Penyelamatan Amerika itu mencakup sejumlah tindakan untuk menghidupkan kembali ekonomi terbesar di dunia ini.
Biden ingin menaikkan upah minimum federal menjadi $15 per jam, membantu pemerintah negara bagian dan lokal yang sedang berjuang, membuka kembali sekolah dengan aman, meluncurkan kampanye vaksinasi Covid-19 besar-besaran dan meningkatkan cakupan cek stimulus yang disetujui Kongres bulan lalu.
"Kembalinya investasi dalam lapangan pekerjaan, kesetaraan rasial akan mencegah kerusakan ekonomi jangka panjang, dan manfaatnya akan jauh melampaui biayanya," kata Biden dalam pidatonya di Wilmington, Delaware. "Pada saat krisis ini ... kita tidak bisa membiarkan absennya sebuah langkah."
Senator senior dari Partai Demokrat Chuck Schumer dan Ketua DPR Nancy Pelosi menerima rencana Biden dan bertekad untuk membahasnya dalam sidang DPR.
"Kami akan langsung bekerja untuk mengubah visi Presiden terpilih Biden menjadi undang-undang yang akan disahkan kedua majelis dan ditandatangani menjadi undang-undang," kata kedua tokoh Partai Demokrat itu dalam pernyataan bersama.
Tapi ini hanya langkah pertama, dan para pejabat mengatakan Biden ingin menyampaikan rencana "pemulihan" kedua kepada anggota Kongres segera setelah pelantikannya, Rabu untuk mendorong perekrutan pegawai dan memerangi perubahan iklim.
"Kita akan menggunakan dana pembayar pajak untuk membangun kembali Amerika. Kita akan membeli produk-produk Amerika, mendukung jutaan pekerjaan manufaktur Amerika, meningkatkan kekuatan bersaing kita di dunia yang semakin kompetitif," kata Biden. [my/jm]