Presiden AS Joe Biden mengaku menyesal telah menggunakan istilah “ilegal” dalam pidato kenegaraan tahunannya, State of the Union, untuk menggambarkan tersangka pembunuh Laken Riley. Riley adalah mahasiswi keperawatan berusia 22 tahun yang tewas saat joging di Universitas Georgia, Kota Athens, Georgia.
Kematian Riley menjadi seruan keras Partai Republik untuk mengecam oposisinya, di tengah rekor lonjakan arus migran yang memasuki Amerika.
Seorang pria asal Venezuela yang memasuki AS secara ilegal telah ditangkap dan didakwa atas pembunuhan Riley.
Dalam wawancara khusus dengan MSNBC pada Sabtu (9/3), Biden mengatakan, “Saya tidak seharusnya menggunakan istilah ilegal, yang benar tidak berizin.”
“Ketika saya membahas perbedaan Trump dengan saya, salah satu yang saya bahas dalam isu perbatasan adalah caranya menyebut (migran tidak berizin) hama, caranya mengatakan bahwa orang-orang ini mencemari keturunan, saya membicarakan apa yang tidak akan saya lakukan. Saya tidak akan memperlakukan orang-orang ini dengan tidak hormat. Begini, mereka ini yang membangun negara ini, mereka adalah alasan ekonomi kita bertumbuh; kita harus mengendalikan perbatasan dengan arus yang lebih tertib. Tapi saya tidak sependapat dengannya sama sekali.”
Sementara itu, pesaingnya, mantan Presiden Donald Trump, menyerang Biden atas permintaan maaf tersebut dan menyalahkan Biden atas kematian Riley dalam kampanye yang dihadiri oleh keluarga mahasiswi keperawatan itu. [rd/jm]
Forum