Joe Biden, yang diduga kuat akan menjadi calon presiden Partai Demokrat, memprediksi Presiden AS Donald Trump akan berusaha menunda pemilu bulan November dalam usaha meraih kemenangan.
"Ingat kata-kata saya. Saya kira, ia akan berusaha menunda pemilu. Ia akan mencari alasan mengapa itu tidak bisa dilangsungkan,“ kata Biden, Kamis malam (23/4), dalam sebuah acara penggalangan dana yang dilangsungkan secara daring.
Mantan wakil presiden berusia 77 tahun itu mengatakan, menunda pemilu merupakan satu-satunya cara yang dikira Trump akan memungkinkannya menang.
Banyak pengamat mengatakan, enam bulan sebelum para pemilih memberikan suara mereka di TPS-TPS, pikiran Trump sudah terarah pada pemilu. Namun dengan wabah virus corona yang masih merebak, serta jumlah orang yang kehilangan pekerjaan meningkat hingga 26,4 juta, peluang Trump untuk menang kemungkinan menipis.
Sebagaimana diungkapkan Reuters, Biden mengatakan, ancaman Trump untuk memveto dana darurat untuk Dinas Pos AS (USPS) merupakan contoh dari niat presiden untuk melakukan apa yang bisa dilakukannya untuk mempersulit warga AS memberikan suara mereka
Sementara banyak pihak masih menilai pemilihan lewat pos dan pemilihan dini (absentee ballot) sebagai metoda ideal untuk melangsungkan pesta demokrasi sekaligus membatasi penyebaran virus corona, Trump bersikeras mengatakan, cara-cara itu berpotensi diwarnai penipuan.
Trump yang berusia 73 tahun, belakangan ini banyak dikecam karena menggunakan penjelasan hariannya di Gedung Putih terkait virus corona sebagai kegiatan kampanye untuk membangkitkan semangat para pendukungnya, dan menyerang saingannya, Biden, yang saat ini terpaksa mengurung diri di rumah karena kebijakan pembatasan sosial.
"Ada seorang pengantuk mengurung diri di lantai dasar rumahnya namun mendapat perhatian pers. Dia tidak mau berdebat karena COVID,“ kata Trump, Kamis, mengolok-olok Biden dalam sebuah konferensi pers. [ab/uh]