Pidato Biden disampaikan setelah pada akhir minggu langkah pemerintah AS untuk memberi jaminan pada deposito di SVB yang ambruk, gagal meyakinkan para investor bahwa bank-bank lain di seluruh dunia tidak terancam.
Biden mengatakan tindakan cepat pemerintahannya pada akhir minggu memberi warga Amerika kepercayaan bahwa sistem perbankan AS aman. Biden menambahkan bahwa dia juga akan meminta Kongres dan para regulator untuk memperkuat peraturan perbankan.
“Warga Amerika bisa mempercayai bahwa sistem perbankan aman. Deposito kalian tersedia di sana kalau kalian membutuhkannya," ujar Biden.
Pada Minggu, regulator AS bertindak setelah SVB ambruk, kegagalan bank terbesar sejak 2008, ketika sejumlah besar nasabah menarik tabungan mereka karena bank menderita kerugian akibat kinerja buruk portofolio surat-surat berharganya.
Nasabah SVB akan punya akses ke deposito mereka mulai Senin, dan regulator telah membentuk fasilitas baru untuk memberi bank akses ke dana darurat.
Bank sentral Amerika, the Fed, juga melonggarkan prosedurnya guna memungkinkan bank-bank meminjam dari cadangan dana darurat.
Peraturan itu, yang diberlakukan pasca krisis finansial pada 2008 akibat pemberian kredit rumah secara agresif, akan disoroti dalam hari-hari mendatang. Sebagian peraturan itu dihapus pada 2018 ketika Presiden Trump menjabat.
Perubahan pada UU Dodd-Frank yang didesakkan oleh fraksi Republik, menaikkan ambang di mana bank berisiko dan diawasi lebih ketat. Ambang ini naik dari $50 miliar menjadi $250 miliar. Silicon Valley Bank memiliki aset $209 miliar pada akhir tahun lalu.
Biden, dari Partai Demokrat, menghadapi Kongres yang terbagi setelah fraksi Republik mengambil alih DPR pada Januari lalu. Jadi, pemberlakuan peraturan perbankan yang baru, mungkin akan sulit.
Sementara itu, kinerja indeks saham AS tidak menentu pada Senin sementara para investor mempertimbangkan dampak ambruknya SVB. Mereka juga menantikan langkah Bank Sentral akan kemungkinan tidak menaikkan suku bunga pada Maret ini.
Bangkrutnya SVB secara mendadak pada Jumat memicu keprihatinan akan risiko yang dihadapi bank-bank lain akibat kenaikan suku bunga tajam oleh Fed tahun lalu. Pada saat bersamaan, insiden ini juga memicu spekulasi apakah bank sentral bersedia memperlambat laju pengetatan moneternya.
Jay Hatfield adalah pendiri dan CEO Infrastructure Capital Management dan dia berpendapat, krisis perbankan ini diakibatkan oleh kebijakan Fed yang terlalu keras. Sisi positifnya dari krisis ini, diharapkan Fed sadar dan menghentikan peningkatan suku bunga. Pasar berharap mereka akan menurunkan suku bunga.
Dari Eropa dikabarkan Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire menegaskan bahwa sistem perbankan Prancis tidak “terimbas” kegagalan SVB.
"Tenang. Tenang. Kita lihat saja kenyataannya. Kenyataannya adalah bank-bank yang Anda sebutkan, dan saya katakan bahwa sistem perbankan Prancis tidak terimbas Silicon Valley Bank," kata Le Maire.
Le Maire menegaskan bahwa sistem perbankan Prancis sangat berbeda dari sistem perbankan Amerika. [jm/ka]
Forum